Siswa Belajar di Lab IPA Sejak Sebulan Lalu, Satu Ruang Kelas SMPN 3 Dawan Rusak Parah

Satu ruangan kelas tampak sengaja dikosongkan karena dalam keadaan rusak dan riskan untuk dilalukan proses belajar mengajar

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Ruangan kelas IX di SMPN 3 Dawan tampak kosong, Jumat (22/2/2019). Ruangan kelas itu sengaja dikosongkan karena kondisi bangunan yang rusak, sehingga riskan digunakan untuk proses belajar mengajar. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Waktu menunjukkan pukul 10.15 Wita, Jumat (22/2/2019), ketika anak-anak di SMPN 3 Dawan memulai aktivitas belajar.

Ada beberapa yang beraktivitas di luar kelas, ada pula yang masih belajar di dalam kelas.

Namun, satu ruangan kelas tampak sengaja dikosongkan karena dalam keadaan rusak dan riskan untuk dilalukan proses belajar mengajar.

Kepala Sekolah SMPN 3 Dawan, Nyoman Sudarma menjelaskan, kelas yang dikosongkan itu merupakan kelas IX.

Baca: Jelang Lawan Persela, Teco Minta Pemain Tak Terganggu Isu BU Terlibat Suap Perangkat Pertandingan

Baca: Menristekdikti Mohamad Nasir Kunjungi Gedung Command Center Badung

Siswa dipindahkan sejak sebulan lalu karena kondisi atap kelas sudah dalam keadaan rusak parah.

Pihak sekolah bahkan tidak berani memaksakan siswa untuk tetap belajar di dalam ruang kelas itu, karena khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Kira-kira siswa dipindah baru sebulan lalu. Karena riskan kalau ruang kelas masih dipakai belajar," ujar Nyoman Sudarma saat ditemui di SMPN 3 Dawan, Jumat (22/2/2019).

Ruang kelas itu benar-benar kosong.

Baca: Menristekdikti Buka Forum Kelitbangan Badung

Baca: ST Werdhi Stiti Banjar Sayan Tua Rayakan Hari Jadi ke-20

Hanya ada beberapa bangku dan kursi yang tersisa dan digeletakkan begitu saja di dalam kelas.

Sementara di lantai, tampak beberapa helai dedaunan kering yang berserakan.

Sementara bagian plafon pada luar kelas tampak sudah jebol, bahkan kerangka atap sudah rapuh.

Kondisi ini membuat pihak sekolah menganggap kelas itu sudah sangat riskan jika digunakan untuk proses belajar mengajar.

Kerusakan juga diperparah dengan rentetan gempa di Lombok beberapa bulan lalu.

Baca: Jaya Negara Hadiri “Nuasen” GKW Puspasari dan Sekaa GKD Sapta Yowana Kanti

Baca: Peduli Lingkungan, Kesbangpol Gandeng PPI Denpasar Gelar Susur Pantai Mertasari

"Kami memang masih kekurangan ruang kelas, sehingga kami menggunakan Lab IPA untuk proses belajar mengajar. Jadi siswa yang di kelas rusak ini, kami pindah ke ruang Lab IPA," ungkap Nyoman Sudarma.

Sementara selain ada kelas yang rusak dan tidak ditempati, ruangan lantai II yang ditempati kelas VII juga tampak masih mangkrak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved