Pedagang Pasar Badung Khawatir Kehilangan Pelanggan, Komang Nira: Mudah-mudahan Laris
Walaupun sudah bisa pindah, namun ia mengaku harus bisa menyesuaikan diri karena belum tahu gambaran tentang pembeli yang datang.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Hari ini, Sabtu (23/2/2019) pedagang yang menempati Pasar Badung yang baru telah berkemas-kemas.
Mereka menata barang dagangannya, dan memasang perlangkapan pendukung lainnya seperti rak, maupun plangkiran tempat sembahyang.
Hal ini dilakukan karena esok, Minggu (24/2/2019) mereka akan mulai berjualan pukul 04.00 Wita di pasar yang baru ini.
Baca: Kisah di Balik Lapas Perempuan Denpasar yang Over Kapasitas, Kalapas: Paling Parah Jambak-jambakan
Walaupun ada yang sedang menata barang, namun satu dua pedagang ada pula yang sudah melayani pembeli.
"Garus, garus... mudah-mudahan laris," kata Komang Nira yang berjualan di lantai dasar.
Ia menjual aneka bumbu dapur pada tiga los.
"Yang pasti saya senang sekali akhirnya bisa pindah ke sini. Dan besok pagi saya sudah bisa berjualan di sini lagi sampai jam 5 sore," kata Nira ketika diwawancarai Tribun Bali.
Walaupun sudah bisa pindah, namun ia mengaku harus bisa menyesuaikan diri karena belum tahu gambaran tentang pembeli yang datang.
Ia khawatir kehilangan langganannya sewaktu jualan di eks Tiara Grosir.
"Saya takut kalau langganan sewaktu di eks Tiara Grosir pergi. Walaupun langganan lama masih tetap datang ke sini, tapi takut pasti akan ada pelanggan yang hilang," aku Nira.
Selain itu, ia juga mengakui bahwa ukuran losnya saat ini lebih kecil ketimbang ukuran los yang dulu.
Baca: Kondisi Korban Kecelakaan di Jalan Cargo Denpasar yang Tergeletak Ditutup Kardus, Begini Kata Polisi
Sehingga ia harus pintar menata barang dan mengurangi stok agar tidak kehabisan tempat.
Nira mengaku, modal awal untuk memulai jualan di tempat baru ini sebesar Rp 10 juta.
"Sebenarnya ada barang pindahan jualan yang di eks Tiara, tapi tetap harus beli barang baru," akunya.
Pedagang lain di lantai satu, Made Bajra yang tinggal di Panjer juga mengatakan ukuran los pada pasar yang baru lebih kecil dibanding dengan ukuran yang dulu.