Hari Raya Nyepi
Sudah Dipastikan, Tahun Ini Nyepi Tanpa Internet, Surat Edaran Sudah Diberikan Jauh-Jauh Hari
Sudiana menambahkan, tujuan pemutusan internet saat Nyepi ini sama dengan setahun lalu, agar umat khusyuk saat melaksanakan Catur Brata Penyepian.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sesuai dengan seruan bersama majelis-majelis agama dan keagamaan Provinsi Bali tahun 2019, Menteri Komunikasi dan Informatika telah mengeluarkan surat edaran terkait jaringan internet saat Nyepi.
Surat Edaran tersebut bernomor 3 tahun 2019 tertanggal 1 Maret 2019 ini tentang imbauan untuk melaksanakan seruan bersama majelis agama dan keagamaan Provinsi Bali 2019 ini mengatur dua hal yakni, agar seluruh Penyelenggara Telekomunikasi yang menyediakan layanan akses internet di Provinsi Bali untuk melakukan langkah-langkah dalam mendukung seruan bersama dimaksud pada Hari Raya Nyepi yang berlangsung pada tanggal 7 Maret 2019 pukul 06.00 Wita sampai dengan 8 Maret 2019 pukul 06.00 Wita, dengan tetap menjaga kualitas layanan akses internet untuk objek-objek vital serta layanan kepentingan umum lainnya yang menurut sifatnya harus tetap berlangsung.
Selain itu juga diharapkan agar masyarakat dan penyelenggara jasa telekomunikasi melakukan langkah-langkah untuk menghindari dan/atau menangkal hoax dan konten negatif.
Dikonfirmasi, Senin (4/3/2019) siang, Ketua PHDI Bali, Prof. Dr. I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan Kominfo bersama majelis agama telah menyepakati saat pelaksanaan Nyepi, Kamis (7/3/2019) internet akan dimatikan selama 24 jam.
"Saat Nyepi selama 24 jam internet dihilangkan dayanya, kecuali titik vital yakni kepolisian, bandara, rumah sakit, Pangdam, dan obyek vital lainnya," kata Sudiana.
Dengan pemutusan internet saat Nyepi ini, pelaksanaan Nyepi bisa berjalan dengan tambah khusyuk dan bisa meminimalisasi berita hoax.
"Tahun lalu dengan diputusnya internet ini bisa menangkal berita hoax yang menyebabkan terganggunya kemanaan dan kerukunan dan persaudaraan umat Hindu dengan umat lain. Karena majelis agama stres ngurus hoax ini, habis Nyepi ada saja masalah. Mestinya habis Nyepi tak ada masalah," kata Sudiana.
Sudiana menambahkan, tujuan pemutusan internet saat Nyepi ini sama dengan setahun lalu, agar umat khusyuk saat melaksanakan Catur Brata Penyepian.
“Ini agar saat Hari Raya Nyepi tidak ada provokasi, karena saat perayaan Nyepi sebelum- sebelumnya banyak terjadi fitnah, raja pisuna, kebencian, kata kasar, penghinaan berseliweran di dunia maya sehingga terjadi perkelahian,” kata Sudiana.
Baca: FKUB Pastikan Internet dan Siaran Dimatikan Saat Nyepi
Baca: Nyepi Tahun 2019, Tol Bali Mandara Tutup Selama 32 Jam, Simak Jam Operasionalnya
Baca: Lima Puskesmas Rawat Inap di Tabanan Siaga Saat Nyepi, BRSU Persiapkan Eksternal dan Internal
Ia mengatakan, dengan dimatikannya koneksi internet saat perayaan Nyepi tahun 2018 kemarin, Nyepi berlangsung khidmat dan hampir tanpa cacat.
"Mudah-mudahan usulan untuk menghentikan internet tanggal 7 Maret ini, Nyepi lebih baik dari tahun lalu dan umat Hindu dan umat di Bali jadi nyaman, tenang, dan terbuka apalagi menjelang pemilu," katanya.
Melalui Catur Brata Penyepian, semua sukses, apalagi ada karya Panca Wali Krama sehingga Bali menjadi kondusif dan disegani oleh dunia dan bisa menjadi contoh untuk bangsa-bangsa lain.
Sudiana juga mengatakan, Bali mendapat penghargaan dari dunia karena bisa menghentikan internet dalam 24 jam pada Nyepi tahun 2018 lalu.
Oleh karena itu dalam Nyepi tahun 2019, hal itu akan dilanjutkan.