Hari Raya Nyepi
Unik, Siswa SD Mahardika Denpasar Mengarak Ogoh-Ogoh Berbahan Botol Plastik Bekas Buatan Sendiri
Bahan yang digunakan untuk membuat kerangka ogoh-ogoh ini bukan anyaman bambu ataupun styrofoam melainkan menggunakan botol plastik bekas
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Senin (4/3/2019), SD Mahardika Denpasar menggelar Pawai Ogoh-Ogoh serangkaian perayaan Nyepi saka 1941.
Pawai Ogoh-Ogoh ini mengambil rute dari SD Mahardika menuju Jalan Bypass Ngurah Rai menuju jalan WR Supratman, Jalan Soka masuk Gang Kerthapura IV menuju ke Bypass Ngurah Rai dan kembali lagi ke SD Mahardika.
Kepala Sekolah SD Mahardika Denpasar, I Wayan Gede Suyanta, mengatakan kegiatan ini diselenggarakan untuk mengenalkan seni dan budaya kepada siswa-siswi mulai sejak dini.
"Kami ingin memperkenalkan kepada siswa tentang seni dan budaya dari sejak dini serta untuk mengaplikasikan teori pembelajaran SBDP yang diberikan di kelas," katanya.
Baca: Ogoh-ogoh Cemer Ikang Segara: Ketika Sang Hyang Baruna Murka Lautan Tercemar
Baca: 48 Ogoh-ogoh Ramaikan Lomba Ogoh-ogoh Mini HMPS Pendidikan Seni Rupa IKIP PGRI Bali
Baca: Lomba Ogoh-ogoh Tingkatkan Kekompakan Sekaa Truna & Lestarikan Tradisi Leluhur
Ia menambahkan pembuatan ogoh-ogoh ini dari awal sampai akhir dikerjakan oleh siswa-siswi sendiri.
Bahan yang digunakan untuk membuat kerangka ogoh-ogoh ini bukan anyaman bambu ataupun styrofoam seperti pada umumnya melainkan menggunakan botol plastik bekas.
"Alasan digunakannya botol plastik bekas adalah sebagai suatu pembelajaran untuk masyarakat serta siswa-siswi SD Mahardika pada khususnya, bahwa sampah bukanlah suatu ancaman bagi kita namun sampah bisa dijadikan sebagai barang-barang yang lebih bermanfaat dan mempunyai nilai seni," imbuhnya.
Ada dua ogoh-ogoh yang diarak dalam pawai ini yang terbuat dari botol plastik.
Siswa pun terlihat senang dan gembira mengikuti pawai ini. (*)