Dua Kali Dipukul Suporter hingga Masuk RS, Cerita Wasit Nasional Asal Denpasar Selama Berkarier

Pria berkulit sawo matang ini mengatakan, banyak pengalaman yang ia dapatkan semenjak menjadi seorang wasit resmi sepak bola

Penulis: Putu Dewi Adi Damayanthi | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Putu Dewi Adi Damayanthi
WASIT SENIOR - Ali Mustofa, salah-satu wasit nasional sepak bola dari Bali, saat ditemui di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Sabtu (9/3). Ali akan pensiun tahun ini, dan berharap ada penerusnya dari Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Wasit adalah unsur penting dalam pertandingan sepak bola.

Laga resmi sepak bola tak akan berjalan teratur tanpa wasit.

Ali Mustofa berbagi pengalamannya menjelang pensiun sebagai wasit nasional sepak bola asal Denpasar.

Sebagai pemimpin pertandingan ataupun penentu keputusan saat pertandingan sepak bola berjalan, menjadi seorang wasit bukanlah hal yang mudah bagi Ali Mustofa.

Berbagai macam risiko, kata Ali Mustofa, menanti wasit.

Misalnya dicacimaki bahkan menjadi sasaran amarah para suporter dan tim dalam pertandingan.

Baca: Aliansi Perempuan Bali Sampaikan 6 Tuntutan Ini dalam Aksi Peringatan Hari Perempuan Internasional

Baca: Sulap Kerang jadi Kalung dan Anting, Mulyadi Raup Untung Capai Rp 10 Juta per Bulan

Bagi pria berusia 45 tahun yang merupakan wasit nasional sepak bola asal Denpasar ini, risiko itu sudah bukan hal yang mengejutkan lagi.

Sudah dimakluminya.

Ali bercerita, awal ketertarikannnya pada dunia perwasitan adalah dari ajakan teman-temannya.

Namun, meski awalnya coba-coba, Ali ternyata kemudian serius untuk menekuninya.

Ali mulai resmi menjadi wasit di tahun 2003 hingga sekarang.

Pria berkulit sawo matang ini mengatakan, banyak pengalaman yang ia dapatkan semenjak menjadi seorang wasit resmi sepak bola.

Baca: Koramil 1610-01 Klungkung Manfaatkan Lahan Kosong jadi Lahan Produktif untuk Bercocok Tanam

Baca: Karakter Orang Maret Berdasarkan Tanggal Lahir, Lahir Akhir Bulan Terkenal Galak & Tidak Konsisten?

Antara lain, ia jadi memiliki banyak teman di berbagai tempat, dan juga sering bepergian ke banyak daerah yang ada di Indonesia.

Pengalaman buruk yang tidak akan dilupakan Ali adalah ketika dia dipukul oleh suporter sehingga sempat dirawat di rumah sakit karena terluka.

Pemukulan oleh suporter itu dialaminya dua kali.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved