2 Siswa SMP di Kuta Diamankan Polisi 'Gara-gara' Temukan Handphone di Jalan, Fakta Ini Terungkap
Beredar kabar tersangka memepet korbannya berinisial IGAS yang saat itu melintas di Jalan Made Bulet Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Rizki Laelani
2 Siswa SMP di Kuta Diamankan Polisi 'Gara-gara' Temukan Handphone di Jalan, Faktanya Ada Laporan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ditreskrimum Polda Bali mengamankan dua remaja yang diduga mencuri sebuah handphone di wilayah Kuta Utara.
Tersangka berinisial I GST PWP dan AGA yang masih berstatus pelajar di sekolah di wilayah Kuta Utara.
Beredar kabar tersangka memepet korbannya berinisial IGAS yang saat itu melintas di Jalan Made Bulet Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali.
Namun, Ditreskrimum Polda Bali, AKBP Ranefli Dian Candra menepis dugaan tersebut.
"Laporan polisinya emang curas. Kita tangkap tersangka. Namun keduanya mengaku bahwa dapat handphone tersebut tercecer di lokasi kejadian dekat SMP Dwikura Kuta Utara," ujarnya Jumat (29/3/2019).
Kejadian tersebut semula terjadi pada hari Kamis (7/3/2019), terduga pelaku mengaku menemukan handphone merek Oppo A3S yang tercecer di jalan.
Baca: Efektif Bantu Kepolisian, Pemkab Klungkung Akan Tambah Pemasangan 10 CCTV
Baca: Rumah Dinas dan UKS Jadi Saksi Bisu Penderitaan 12 Murid SD Saat Dicabuli Oknum Guru
Baca: Baku Tembak dengan Rampok, Menegangkan Saat Anggota Polisi Tarik Seorang Ibu yang Nyaris Ditembak
Baca: Kericuhan Sampai ke Ruang Ganti di Akhir Laga Persebaya Vs PS Tira Persikabo
Namun karena ada laporan handphone milik korban itu dicuri, Team Resmob Polda Bali akhirnya melakukan penyelidikan terhadap keberadaan barang bukti tersebut.
Dari hasil penyelidikan tersebut, pada hari Kamis (28/3/2019) barang milik korban mengarah kepada dua anak remaja yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Satgas Tindak Ops Sikat Ditreskrimum Polda Bali pun selanjutnya menggiring kedua tersangka dan mengamankannya.
Namun AKBP Ranefli Dian Candra melanjutkan bahwa tersangka hanya diberikan pembinaan karena masih menempuh bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Yang selanjutnya diserahkan kepada pihak orang tua untuk mendapatkan bimbingan
"Tersangka keduanya masih sekolah, pelajar SMP dan masih belajar. Ya kita beri pembinaan dan panggil orang tuanya," tutupnya. (*)