Untuk Pertama Kalinya, Jumlah Lansia di Dunia Lebih Tinggi daripada Balita, Apa Dampaknya?
Menurut Perserikatan Bangsa-bangsa untuk pertama kalinya dalam sejarah,jumlah orang tua berusia 65 tahun ke atas di dunia lebih banyak daripada balita
TRIBUN-BALI.COM - Menurut Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), untuk pertama kalinya dalam sejarah, jumlah orang tua berusia 65 tahun ke atas di dunia lebih banyak daripada jumlah balita pada tahun 2018.
Saat ini terdapat sekitar 705 juta penduduk berusia di atas 65 tahun di dunia, sementara yang berumur antara nol hingga empat tahun berjumlah 680 juta.
Perbedaan jumlah kedua kelompok usia ini makin melebar, dan pada tahun 2050 diperkirakan akan ada dua manula untuk setiap satu balita.
Jurang yang melebar ini mencerminkan kecenderungan yang telah diamati oleh para ahli demografi selama beberapa dekade, bahwa di kebanyakan negara, manusia hidup lebih lama dan semakin sedikit melahirkan bayi.
Namun bagaimana kecenderungan ini akan mempengaruhi hidup kita? Atau jangan-jangan sudah terjadi?
Kakek nenek lebih banyak daripada jumlah cucu-cucu
Baca: Modus Kini Hadir di Denpasar, Tawarkan Konsep American Bar Untuk Semua Kalangan
Baca: 448 Mobil Klasik Touring ke Danau Buyan Serangkaian Perayaan HUT PPMKI Bali ke-14
Direktur Institute for Health Metrics and Evaluation di University of Washington, Christopher Murray, dilansir dari BBC, "Di masa mendatang hanya akan ada sedikit anak-anak dan banyak manula, dan ini akan sangat sulit untuk mempertahankan masyarakat global."
Murray juga menulis sebuah makalah pada tahun 2018 yang menyatakan, lebih dari separuh negara-negara di dunia menghadapi "baby bust" yang artinya tidak terdapat jumlah anak-anak untuk mempertahankan jumlah populasi.
"Coba pikirkan dampak sosial dan ekonomi pada masyarakat di mana jumlah kakek-nenek lebih banyak daripada jumlah cucu-cucu," katanya.
Pada tahun 1960, tingkat kesuburan dunia nyaris mencapai lima anak per perempuan, menurut Bank Dunia.
Hampir 60 tahun kemudian, angka itu menurun ke 2,4 anak per perempuan.
Di saat yang sama, kemajuan sosial ekonomi telah mengubah rata-rata usia harapan hidup. Di tahun 1960, rata-rata usia harapan hidup adalah 52 tahun, sedangkan di tahun 2017 menjadi 72 tahun.
Ini berarti, orang hidup lebih lama dan membutuhkan lebih banyak sumber daya seiring dengan penuaan. Tekanan pun terjadi pada pensiun dan sistem pelayanan kesehatan.
Baca: Melvin Platje Hanya Main 8 Menit Saat Lawan Putra Tresna, Teco Ungkap Alasannya
Baca: Taklukkan Sahabat Semarang, Merpati Bali Puncaki Klasemen Sementara Srikandi Cup Seri 3
Populasi orang tua
Masalah populasi yang menua lebih besar di negara-negara maju. Mereka cenderung memiliki angka kelahiran lebih rendah karena sejumlah alasan, terutama berkaitan dengan kemakmuran ekonomi.
Angka kematian anak rendah, alat kontrasepsi mudah didapatkan, dan membesarkan anak biayanya mahal.