Pemlu 2019

Saat Caleg Tak Pedulikan Suara Tunanetra, Andalkan Televisi dan Radio untuk Tentukan Pilihan

Bagi penyandang disabilitas terutama tunanetral, kerap kesulitan untuk mengenali sosok pemimpin yang akan dipilih.

Editor: Rizki Laelani
Tribun Bali/ Meika Pestaria Tumanggor
Ketua DPD Pertuni Bali,I Gede Wiyana 

Laporan Tribun Bali/ Meika Pestaria Tumanggor

Saat Caleg Tak Perhatikan Suara Tunanetra, Andalkan Televisi dan Radio untuk Tentukan Pilihan. Saat ini jumlah penyandang disabilitas tuna netra di Bali sebanyak 300 orang, dengan usia minimal 17 tahun.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pesta demokrasi yang digelar setiap lima tahun sekali merupakan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk memilih pemimpin negara, baik eksekutif maupun legislatif.

Namun, bagi penyandang disabilitas terutama tunanetral, kerap kesulitan untuk mengenali sosok pemimpin yang akan dipilih.

Seperti cerita I Gede Winaya (46), selama ini banyak tuna netra yang tidak mengenali caleg karena keterbatasan membaca.

"Banyak tunanetra yang tidak kenal caleg, karena keterbatasan membaca. Dan belum ada yang khusus datang bicara, khususnya tentang disabilitas", kata I Gede Wiyana yang merupakan Ketua DPD Pertuni Bali.

Baca: UPDATE! Polisi Periksa 30 Saksi Terkait Kasus Dugaan Korupsi Dana Bansos di Klungkung

Baca: Air Danau Batur Kembali Meluap, Perbekel Desa Terunyan Minta Segera Ditangani Pemerinah

Baca: Ditemani Musik India dan Melayu, Warga Pasang Bendera Merah Putih Lusuh Sebagai Penanda TPS

Baca: Tunanetra Hanya Dapat Alat Bantu Pilih Presiden dan DPD, Kesulitan untuk Pilih Caleg

Baca: Ini Alasan Disigakan 30 Penembak Jitu Saat Pemilu, Begini Alasan Kepolisian

"Kalau saya tahu caleg dari dengarkan berita di tv dan radio. Atau ada teman yang jadi caleg, terus ngobrol tentang track record dia, dan tentang disabilitas", tambah I Gede Winaya.

Berdasarkan data Pertuni Bali, saat ini jumlah penyandang disabilitas tuna netra di Bali sebanyak 300 orang, dengan usia minimal 17 tahun.

"Jumlah tunanetra yang sekarang bergabung di Pertuni Bali ada 300an orang, ini belum termasuk jumlah yang di Bangli," ujar I Gede Winaya.

Ketua Yayasan Pendidikan Dria Raba, Ida Ayu Pradnyani Manthara mengatakan, pada pemilu kali ini, terdapat 7 anak binaan tunanetra yang tinggal di yayasannya yang akan memberikan hak suara.

"Tiga sudah pasti, karena sudah punya A5, sisanya besok dicek langsung ke TPS, dengan menggunakan E-KTP", kata Ida Ayu Pradnyani.

Pada pemilu sebelumnya tempat Yayasan Pendidikan Dria Raba, juga kerap digunakan sebagai TPS.

Namun pada pemilu kali ini, TPS dipindahkan ke lokasi SD Santo Yoseph untuk wilayah desa. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved