Air Danau Batur Kembali Meluap, Perbekel Desa Terunyan Minta Segera Ditangani Pemerinah
Di bibir danau itu ada Candi Bentar. Di sana masih kelihatan sekali bekas air meluap tahun sebelumnya. Ini yang menjadi patokan saya
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Rizki Laelani
Air Danau Batur Kembali Meluap, Perbekel Desa Terunyan Minta Segera Ditangani Pemerinah
BANGLI, TRIBUN BALI – Luapan air di Danau Batur berdampak pada sejumlah desa sekitar.
Terlebih, tinggi luapan air Danau Batur yang diketahui sejak beberapa pekan teakhir, dirasa lebih tinggi jika dibanding luapan sebelumnya.
Hal ini diungkapkan seorang warga Desa Terunyan, I Ketut Jaksa, Selasa (16/4).
Ia mengatakan, luapan air danau batur ini utamanya disebabkan dampak hujan yang mengguyur wilayah sekitar sejak bulan Desember tahun lalu.
Dalam beberapa pekan terakhir, diakuinya intensitasnya cukup lebat.
Baca: Tunanetra Hanya Dapat Alat Bantu Pilih Presiden dan DPD, Kesulitan untuk Pilih Caleg
Baca: Wanita Tampa Identitas Alami Kecelakaan di Selemadeg Tabanan, Begini Penjelasan Dokter
Baca: Begini Kondisi TPS di Lokasi Bencana Lombok, Pakai Seng dan Terpal Agar Tetap Rahasia
Di samping itu, faktor pendangkalan danau juga dinilai turut menyumbang air meluap.
“Di bibir danau itu ada Candi Bentar. Di sana masih kelihatan sekali bekas air meluap tahun sebelumnya. Ini yang menjadi patokan saya,” katanya.
Perbekel Desa Terunyan, Wayan Arjana menyebut air Danau Batur meluap sejak dua pekan terakhir.
Luapan air Danau Batur ini merendam akses jalan sekitar, tepatnya di wilayah Cemara Landung, dengan ketinggian sekitar 40 sentimeter dari permukaan jalan.
Walau demikian, jalur tersebut masih bisa dilintasi kendaraan.
“Ketinggian jalan yang terendam di Cemara Landung ini sama dengan jalan di Desa Buahan. Jadi kalau di sini terendam air danau, di sana juga terendam,” ucapnya.
Selain jalan, Arjana mengungkapkan jika luapan air danau berdampak pula pada sejumlah pemukiman penduduk maupun lahan pertanian.
Pihaknya berharap, luapan air danau batur ini segera mendapat penanganan dari pemerintah melalui program danau buatan yang sebelumnya sempat diwacanakan. (*)
