Berita Buleleng

Antisipasi Bencana, Buleleng Bali Gelar Gerakan Penanaman Pohon dan Pembersihan Sungai Secara Masif

Tumpek Wariga merupakan hari suci dalam kepercayaan Hindu Bali untuk memuliakan tumbuh-tumbuhan. 

istimewa
Gotong Royong - Bupati dan Wakil Bupati Buleleng saat melakukan gotong royong pembersihan aliran sungai, Minggu (26/10/2025). Antisipasi Bencana, Buleleng Bali Gelar Gerakan Penanaman Pohon dan Pembersihan Sungai Secara Masif 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, secara proaktif menggelar gerakan penanaman pohon serta pembersihan sungai dan saluran air. 

Gerakan yang melibatkan seluruh masyarakat ini, merupakan langkah antisipasi untuk meminimalisir risiko bencana hidrometeorologi.

Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan sebagai upaya nyata pencegahan bencana. 

Sebab berdasarkan pengamatannya, akhir dan awal tahun merupakan periode dengan curah hujan cukup tinggi di Buleleng, Bali. 

Baca juga: BANJIR di Desa Antiga Tidak Kunjung Surut, Bupati Gus Par Cari Solusi untuk Bangun Saluran Air

Oleh sebab itu, serangkaian momentum hari Tumpek Wariga, Bupati Sutjidra berinisiatif memimpin kegiatan gotong royong Semesta Berencana di areal Pura Tirta Sudhamala, Kelurahan Banyuasri pada Minggu 26 Oktober 2025. 

Kegiatan yang dihadiri Wakil Bupati Gede Supriatna dan Sekretaris TP PKK Buleleng Ny. Hermawati Supriatna ini fokus pada pembersihan sungai dan penanaman pohon. 

"Pemkab Buleleng memang memiliki program rutin setiap bulan Oktober, atau jelang musim hujan. Kami melakukan pembersihan menyeluruh pada daerah-daerah aliran sungai (DAS) dan saluran-saluran air di sekitar perkotaan secara intensif. Sebab penyumbatan pada saluran inilah yang sering menjadi pemicu utama bencana banjir, khususnya di sepanjang aliran sungai yang melewati kawasan pemukiman," ungkapnya. 

Kegiatan gotong-royong melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN), jajaran TNI, Polri, hingga pemerintah tingkat desa. 

Tak hanya itu, seluruh lapisan masyarakat juga turut digerakkan secara masif.

"Setiap wilayah memiliki tanggung jawabnya masing-masing untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungannya, tanpa mencemari daerah lain. Instruksi tersebut telah sering disampaikan untuk memastikan gerakan ini benar-benar dilakukan bersama-sama," jelas Bupati Sutjidra.

Aksi nyata ini kental dengan kearifan budaya Bali

Menurut Bupati Sutjidra, Tumpek Wariga merupakan hari suci dalam kepercayaan Hindu Bali untuk memuliakan tumbuh-tumbuhan. 

Dengan demikian, aksi nyata ini tidak hanya memiliki dasar ekologis tetapi juga dilandasi oleh nilai-nilai spiritual yang hidup dalam masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini berharap tumbuhnya kesadaran kolektif seluruh masyarakat Buleleng akan pentingnya menjaga lingkungan dan bumi. 

Kesadaran ini diyakininya bukan hanya untuk keberlangsungan hidup generasi saat ini, tetapi lebih jauh untuk menjamin kualitas kehidupan generasi yang akan datang.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved