Sudah Pasang Panggung, Peringatan Puputan Klungkung Batal, Ini Alasannya
Acara pesta rakyat peringatan Hari Puputan Klungkung ke-111 yang rencananya dilaksanakan, Kamis malam (18/4), batal.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Rizki Laelani
Sudah Pasang Panggung, Peringatan Puputan Klungkung Batal, Ini Alasannya
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Acara pesta rakyat peringatan Hari Puputan Klungkung ke-111 yang rencananya dilaksanakan, Kamis malam (18/4), batal.
Acara ini tidak mendapatkan izin dari kepolisian, mengingat masih dalam susana Pemilu.
Padahal sejumlah warga telah datang ke lapangan Puputan Klungkung, untuk menikmati hiburan rakyat.
Acara pesta rakyat ini awalnya sudah dipersiapkan secara matang.
Promosi sudah sejak jauh-jauh hari dilakukan, dan panggung berukuran besar pun telah dipasang sejak Kamis (18/4/2019) pagi.
Baca: Hungry Fish Tempat Sampah Unik di Pantai Segara Sanur, Begini Penuturan Sang Kreator
Baca: UPDATE Real Count KPU Pilpres 2019 Pukul 20.15 WITA, dan Sebaran Dukungan Jokowi vs Prabowo
Baca: Jaga Alam Agar Lestari, Desa Tenganan Pegringsingan Miliki Awig-awig tentang Lingkungan
Baca: Prabowo Sementara Unggul di Madura, Sosok Ini Dicari dan Ditagih Janjinya
Baca: BREAKING NEWS! Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Deklarasi Kemenangan Pilpres 2019
Rencananya, acara tersebut akan diisi hiburan oleh bintang tamu Ray Peni, termasuk hiburan Bondres dan berbagai pertunjukan mulai dari debus hingga hipnotis.
Namun hingga sore hari, panitia tidak kunjung mendapatkan izin dari kepolisian untuk menggelar keramaian.
"Atensi dari kepolisian, agar acara ini ditunda terlebih dahulu. Mengingat masih dalam suasana Pemilu," ujar Ketua Umum Panita Peringatan Hari Puputan Klungkung I Made Kasta, Kamis (18/4)
Made Kasta yang juga Wakil Bupati Klungkung ini, Kamis (18/4) sore sudah sempat berkoordinasi langsung ke Polres terkait hal ini. Kebetulan saat koordinasi, Wakapolda Bali Brigjen I Gede Alit Widana sedang berada di Polres Klungkung.
" Kami diskusi dan ada permintaan agar tidak melaksanakan kegiatan yang bersifat mengumpulkan masa, atau pertunjukan lain yang memobilisasi masa," jelas Made Kasta. (*)