Pemilu 2019

Caleg DPR RI Nasdem Singgung Bantuan Karpet Seusai Sholat Jumat, Warga Marah Langsung Bereaksi

Achmad Hatari membahas masalah bantuan yang selama ini ia berikan, namun timbal baliknya tidak sesuai harapan

Editor: Rizki Laelani
Kolase dari tangkap layar unggahan Instagram.com/@makassar_iinfo
Caleg gagal di Tidore, Maluku Utara, menyulut amarah warga akibat tak ikhlas memberi barang sumbangan. 

Caleg DPR RI Nasdem Singgung Bantuan Karpet Seusai Sholat Jumat, Warga Marah Langsung Bereaksi

TRIBUN-BALI.COM - Warga di Kelurahan Tomolou, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara tiba-tiba, mengembalikan seluruh bantuan yang diberikan calon anggota legislatif DPR RI Ahmad Hatari, Jumat (19/04/2019).

Bantuan tersebut di antaranya berupa karpet serta jam duduk besar.

Peristiwa itu terjadi karena warga tersinggung ketika Achmad Hatari memberikan sambutan kepada jemaah seusai Sholat (KKBI salat) Jumat siang tadi.

Dalam sambutannya itu, Achmad Hatari membahas masalah bantuan yang selama ini ia berikan, namun timbal baliknya tidak sesuai harapan.

Caleg dari Partai Nasdem itu hanya meraup 700 suara di Pemilu 2019.

Pernyataan Ahmad Hatari yang juga masih anggota DPR RI Dapil Maluku Utara itu spontan membuat warga marah.

"Jemaah yang ikut Sholat Jumat itu terbawa amarah yang tidak bisa dibendung lagi. Mereka langsung berteriak Achmad Hatari agar keluar dari masjid dan meninggalkan Kelurahan Tomalou, karena di tempat ibadah ini Achmad Hatari menyinggung soal bantuan di Masjid Tomalou.

Baca: Update Real Count KPU di Malam Minggu Pukul 21.00 WITA, Ini Basis Suara Kedua Capres-Cawapres

Baca: Sosok Bravo 5 Jadi Utusan Jokowi yang Akan Temui Prabowo Subianto

Baca: Juliet Menjerit Lihat Ular Piton 5,5 Meter Merayap di Genting Rumahnya, Besar Sekali, Itu Bergerak

Tersinggung, warga bersama jamaah masjid di Kelurahan Tomolou, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara mengembalikan karpet bantuan caleg DPR RI Ahmah Hatari, Jumat (19/04/2019)

Dari bantuan itu kata Achmad Hatari sudah diberikan, namun suara yang ia dapat di Kelurahan Tomalou tidak singnifikan," ujar Saiful.

“Berdasarkan informasi bahwa Ahmad Hatari tidak puas karena mendapat 700 suara di Tomolou.

Dia juga sempat menyentil beberapa calon legislatif yang mendapatkan suara signifikan di Tomalou, padahal kata dia, tidak memberikan bantuan ke Tomalou,” katanya lagi.

Kemarahan warga itu membuat Ahmad Hatari langsung keluar dari masjid dan meninggalkan kelurahan itu.

Warga pun kemudian mengeluarkan seluruh bantuan dari dalam masjid berupa karpet dan sebagainya ke Kelurahan Gurabati yang merupakan asal dari Ahmad Hatari.

Bantuan tersebut ditolak warga Kelurahan Gurabati.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved