Hari Kartini

Sekeranjang Cinta Buat Para Lansia di Hari Kartini

Anggota KRJ, Putu Witari menyatakan, mereka memijat dan berbagi kasih dengan para lansia, terutama yang jarang tersentuh oleh pemerintah

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
KRJ
Anggota KRJ, Putu Witari menyatakan, mereka memijat dan berbagi kasih dengan para lansia, terutama yang jarang tersentuh oleh pemerintah. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Perayaan Hari Kartini pada Minggu (21/4/2019) diperingati berbeda di Jembrana.

Kelompok Relawan Jembrana (KRJ) memiliki cara yang lain dalam memaknai semangat Kartini.

Anggota KRJ, Putu Witari menyatakan, mereka memijat dan berbagi kasih dengan para lansia, terutama yang jarang tersentuh oleh pemerintah.

"Kami memijat, bercengkrama, dan saling bebagai dengan mereka (nenek lansia)," ucap Witari, Minggu (21/4/2019).

Witari mengaku, serangkaian kegiatan bakti sosial itu dilakukan sebagai bentuk kegiatan kemanusiaan.

Menariknya lagi, memang sebagian besar dari anggota KRJ adalah perempuan-perempuan yang mendedikasikan dirinya untuk kemanusiaan.

Baca: 3 Jam Punguti Plastik, Komunitas Penggemar Super Junior Gelar Aksi Bersih-bersih di Pantai Sanur

Baca: AKP Diah Ajak Para Perempuan Ikuti Semangat Kartini

Mereka memiliki latar belakang dan status sosial yang beraneka ragam.

"Sejak Jumat (19/4/2019) kami sudah menemui lansia-lansia. Dan berakhir kemarin," jelasnya.

Ia menyebutkan salah-satu yang mereka temui adalah Kayan Sendri (75) di Lingkungan Ketugtug Kelurahan Loloan Timur Jembrana.

Kayan tinggal berdua di rumah tua bersama suaminya Nengah Catra (85) yang tunanetra.

Mereka juga menemui Sayu Putu Rana (80) yang tinggal bersama cucunya yang yatim di Lingkungan Mertasari, Kelurahan Loloan Timur Kecamatan Jembrana.

Baca: Andi Soraya Bongkar Perilaku Asli Steve Emanuel Saat Tinggal Serumah, Sebut Alami Gangguan Kejiwaan

Baca: Peringati Hari Bumi dengan Bersih Pantai Sepanjang 1 Km

Nenek Sayu mengeluhkan sering mengalami sesak nafas dan rumahnya kini sering bocor.

Yang ketiga, sambungnya, ialah Mariatun (100) yang tinggal sendiri di sebuah rumah di pinggir hutan Bali Barat di perbatasan wilayah Sumberkelampok Buleleng - Cekik Gilimanuk.

Ia kini mengalami stroke ringan dan semakin lemah.

Mariatun dirawat oleh keponakannya yang juga tinggal di Sumberkelampok.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved