Jangar Rilis Single Ketiga Berjudul "MSG", Bercerita Tentang Pro Kontra Penyedap Rasa
Jangar kembali merilis single ketiga mereka yang berjudul "MSG" yang bercerita tentang pro kontra penyedap rasa
Penulis: Noviana Windri | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah meluncurkan "Konstan" pada Desember 2018 dan "Kami Tahu" pada Februari 2019.
Jangar kembali merilis single ketiga mereka yang berjudul "MSG" pada Jumat (19/4/2019) lalu.
Single ketiga ini bercerita tentang pro dan kontra penyedap rasa.
Sebelumnya, lagu tersebut terlebih dahulu dirilis kuartet rock asal Denpasar ini dalam format video musik di akun YouTube Berita Angkasa.
Band yang diperkuat oleh Gusten (vokalis), Pasek (drum), Raibio (bass), dan Dewa (gitar) ini menjelaskan, lagu "MSG" sesuai judulnya bercerita tentang pro dan kontra tentang zat monosodium glutamate.
Mereka mencoba menyikapi label buruk MSG yang hanya dipandang memiliki dampak negatif bagi kesehatan.
Baca: Buka Rahasia Mantan Andalan, Teco Minta Pemain Bali United Kawal Ketat Sandi Sute
Baca: Tumit Sering Sakit di Pagi Hari Saat Berdiri, Jika Berlangsung Lama Anda Harus Waspada Bahaya Ini
"Keberadaannya seringkali menimbulkan pro dan kontra, tapi sejauh ini hanya sebatas opini. Di lagu ini Jangar mencoba mengupas tabir yang disematkan pada MSG ini. Menelisik dari mana datangnya opini negatif yang selama ini berkembang di masyarakat," ungkap Pasek.
Senada dengan Pasek, Dewa menambahkan bahwa secara pribadi sejak kecil dirinya adalah seorang pencinta chinese food dan mi yang notabene banyak mengandung MSG.
Dalam segi musik, "MSG" dibalut dengan payung yang selama ini diusung oleh Jangar yakni heavy rock.
Tetapi dalam lagu ini, mereka memasukkan sedikit unsur nada chinese di dalamnya.
Baca: Ditetapkan Tersangka KPK, Intip Daftar Kekayaan Sofyan Basir Mulai dari 5 Mobil Mewah Hingga Tanah
Baca: Tingkat Kesadaran Mengemudi Bertanggung Jawab, Diageo Indonesia Gelar Pelatihan di Bali
"Chinese food sangat identik dengan penggunaan MSG, walaupun kebanyakan produk penyedap rasa yang beredar adalah produk jepang. Namun karena ciri khas chinese food yang terlanjur melekat pada MSG, kami akhirnya mencoba melekatkannya juga pada musiknya," jelas Pasek.
Sementara, dalam penggarapan video musik, Jangar berkolaborasi dengan sutradara muda asal Jakarta, Aditya Muhara.
Mengusung konsep yang mereka sebut sebagai "Retro future and marinated sci-fi covered with chinese food sauce".
Jangar ingin membangkitkan vibrasi film fantasi era 80 hingga 90-an.
"Kata kuncinya adalah analog, laser, judi, tosca, pink, RGB, serta tak lupa: chinese food," tegas Pasek.
Setelah merilisnya dalam video musik dengan tautan http://bit.ly/JangarMSG, Jangar akan merilis "MSG" melalui berbagai platform layanan musik streaming pada 3 Mei 2019 mendatang.
(*)