Tipu Sudiasih Rp 300 Juta, Korban Balik Jebak Rp 3 Miliar, saat Lakukan Aksi Tim Resmob Tangkap Abu

Abu dan Agus diduga melakukan penipuan terhadap korban bernama Ni Ketut Sudiasih (53) yang beralamat di Denpasar.

Penulis: Busrah Ardans | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Busrah Ardans
Tersangka Abu Hari dan Agus Jauhari diamankan Polda Bali 

Laporan Wartawan Tribun Bali Busrah Ardans

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Otak tersangka penipuan penggandaan uang Abu Hari (51) terus menundukkan kepalanya saat digiring petugas Resmob Polda Bali, Kamis (25/4/2019), menuju ruang konferensi pers mengenai dugaan kasus penipuan penggandaan uang.

Dengan tangan terikat dan berbaju oranye tertulis tahanan Polda Bali, wajahnya berusaha ditutupi dari kamera wartawan.

Bersama supirnya, Agus Jauhari (41), keduanya diamankan di di Jalan Pidada No 20, Banjar Sari, Ubung, Denpasar Utara, Rabu (24/4/2019), kemarin.

Abu terus menunduk hingga beberapa kali ditegur petugas untuk mengangkat wajahnya menghadapi rekan media.

Kedua tersangka diduga melakukan penipuan terhadap korban bernama Ni Ketut Sudiasih (53) yang beralamat di Denpasar.

Abu dan Agus menipu korbannya hingga Rp 300 juta dan menggondol beberapa emas senilai 30 gram.

Namun perjalanan Abu dan Agus harus berhenti di Denpasar saat tersangka justru dijebak oleh korbannya sendiri dengan memberitahukan ingin menggandakan uang Rp 3,5 miliar.

Baca: Masih Mengenakan Pakaian Adat, Cok Ibah Turun Ke Jalan Urai Kemacetan di Ubud

Baca: Terungkap Sudah Identitas Kakak Beradik Kaya yang Jadi Pelaku Ledakan Bom Sri Lanka

Saat akan kembali melakukan aksinya, korban bersama tim Resmob Polda Bali yang sudah merencanakan jebakan itu berhasil mengamankan Abu Hari ketika sedang menggesek-gesek daun yang dikatakannya bisa menjadi uang.

Di sela-sela konferensi pers, Abu Hari yang biasa dipanggil Pak Haji itu mengakui hanya memperdaya korbannya dengan bacaan mantra juga diakuinya daun tersebut tidak bisa menjadi uang.

"Tidak bisa, tidak bisa Pak. Sumpah Pak, tidak bisa Pak. Tidak ada mantranya Pak.

"Di dalam kamar itu cuma ditukar, Pak, ya ditukar itu. Itu tidak ada mantra-mantra, pura-pura saja. Enggak baca apa-apa, cuma tangan berdoa dan digetarkan," aku Abu Hari sembari terus tertunduk.

Dirreskrimum Polda Bali Kombes Pol Andi Fairan terus mencoba menanyakan mantra apa yang digunakan Abu Hari saat mengakali korban, namun tersangka hanya diam dan menjawab pertanyaan dengan suara pelan.

Diduga malu, Abu Hari pun tidak mempraktikkan mantranya.

Hanya dengan tangan bergetar-getar menyerupai seorang yang memohon doa, dia menunjukkan begitulah aksinya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved