Tingkatkan Integritas Kemenkumham Bali, Sutrisno Tak Bosan-bosan Nasihati Anggotanya
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenhumham) Provinsi Bali tetap bersikap tegas dan berkomitmen untuk meningkatkan integritas
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Meskipun ada anggotanya tertangkap karena membantu peredaran narkoba di Lapas Kelas II A Kerobokan, Badung, Bali.
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenhumham) Provinsi Bali tetap bersikap tegas dan berkomitmen untuk meningkatkan integritas.
Kepala Kanwil Kemenhumham Provinsi Bali, Sutrisno mengatakan, jika masih ada yang terlibat dalam jaringan yang melanggar dan bertentangan dengan hukum, langsung ditindak tegas.
"Ada sipir yang kemarin tertangkap BNN, hari itu juga saya berhentikan. Itu komitmen kami, karena integritasnya itu memang buruk sekali, kan gitu. Dari pada mengganggu yang lain kan lebih baik gak usah disini," ujarnya.
Baca: Tambah Wawasan Nelayan Soal Cuaca di Perairan, BMKG Mengadakan Sekolah Lapang Nelayan
Baca: Sembunyi di Parit Pakai Dedaunan, Bule Rusia Kabur Berhasil Diamankan Polda Bali
Ia menjelaskan bahwa sipir bernama Made Teguh Kuri Raharja (27) tersebut secara tegas langsung diberhentikan dari jabatannya.
"Pemecatan langsung. Kita ada proses, jika ada proses kita berhentikan sementara, gajinya diberhentikan, diapun sudah dicoret dari daftar hadir disini,"
"Nanti kalau sudah inkrah baru pemberhentian yang tidak berhak mendapatkan pensiun. Alias pemberhentian tidak hormat," lanjut Sutrisno.
Lebih lanjut ia menambahkan, pihaknya tidak akan memberikan teguran namun langsung melakukan evaluasi dan pembinaan.
Baca: Lama Vakum, The Wheels Kini Hadir dengan Album Terbaru, Single Kekuasaan Menyuarakan Keadilan
Baca: Dua Pasien Siswa Melaksanakan Ujian Nasional di RSUP Sanglah
Ibarat sebagai orangtua, Sutrisno ingin terus memberikan yang terbaik bagi jajarannya agar kasus seperti yang menjerat Made Teguh tidak kembali terjadi.
Dengan dibantu Kadivpas, Kadip-kadip, Kalapas dan Karutan, pihaknya berusaha selalu menasihati layaknya tugas orangtua kepada anaknya.
"Kami tidak melakukan peneguran, tapi melakukan evaluasi dan pembinaan. Saya ibarat orangtua, yang dituakan di Bali ini. Saya tidak bosan-bosannya dibantu oleh Kadipas, Kadip-Kadip yang lain serta Kalapas dan Karutan,"
"Selalu nyinyir, selalu menasihati dan menasihati, itu tugas orangtua. Kalau mereka tidak suka dinasihati, ya itu terserah. Tapi tanggung jawab kami untuk mengevaluasi dan nasihati. Saya yakin dengan ketekunan kita sama-sama dan komitmen bersama pasti bakal bagus," tuturnya.(*)