70 Persen Populasi Anjing Bali Diliarkan, Dinas Peternakan Kesulitan Menangkap & Lakukan Vaksin
Masih banyak anjing liar yang timbul diakibatkan banyaknya masyarakat yang memelihara anjing tanpa melihat batas kemampuan
Penulis: Rino Gale | Editor: Irma Budiarti
70 Persen Populasi Anjing Bali Diliarkan, Dinas Peternakan Kesulitan Menangkap & Lakukan Vaksin
Laporan Wartawan Tribun Bali, Rino Gale
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebanyak 70 persen populasi anjing diliarkan di Bali.
Kabid KKPP Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi Bali, Drh Made Sukerni mengatakan, masih banyak anjing liar yang timbul diakibatkan banyaknya masyarakat yang memelihara anjing tanpa melihat batas kemampuan, kemudian anjing-anjing tersebut diliarkan.
"Ya banyak kejadian seperti itu. Semisal, pelihara tiga anjing tapi kemampuan untuk memiliharanya hanya satu, sisanya diliarkan untuk mencari makanan sendiri. Cukup besar anjing yang diliarkan di Bali, sekitar 70 persen dari populasi. Katakanlah populasi anjing liar sekitar 600, nah, 70 persennya itu anjing yang diliarkan," ujarnya saat dihubungi Tribun Bali, Rabu (8/5/2019).
Sukerni mengeluhkan adanya kendala saat menangkap anjing.
Baca: 450 Pelanggar Diberi Teguran Simpatik, 10 Hari Pelaksanaan Operasi Keselamatan Agung 2019 di Badung
Baca: Usai Gagal Piala Presiden dan Piala Indonesia, Manajemen Bali United Minta Teco Perbaiki Finishing
Dikarenakan tim penangkap sangat minim, sedangkan populasi anjing yang diliarkan sangat banyak dan susah untuk ditangkap.
"Kendalanya itu, kami juga kan susah nangkapnya kalau mau memberi vaksin. Sedangkan tukang tangkap kami terbatas, dan biasanya insting anjing kalau satu sudah kena tangkap, nah untuk berikutnya susah nangkapnya. Itu pun pakai jaring," ujarnya.
Ia menjelaskan, memang setiap bulan kasus rabies meningkat.
Dalam pencegahan rabies, pihaknya sudah melakukan vaksin rabies di seluruh wilayah Bali.
Baca: Pelaku Perampokan Berpistol di Apotek Denpasar Beraksi Didua Lokasi Ini, Ruddi:Ciri-ciri Pelaku Sama
Baca: Dewan Usulkan Siswa Sekolah Swasta Dibantu Beasiswa, Solusi Agar Tak Semua Calon Siswa Pilih Negeri
"Kalau dibandingkan setiap bulan meningkat ya. Ya mudah-mudahan dengan vaksin massal ini akan menurun kasusnya. Pada bulan Januari dan Febuari memang meningkat karena belum vaksinisasi kan. Baru ahkir Maret lalu kami sudah vaksinisasi, ya diharapkan dua bulan kedepan lah. Bulan ini juga kan masih vaksinisasi di semua Bali. Mungkin pertengahan Mei selesai. Setelah itu kami melakukan penyisiran kembali ke wilayah yang belum 95 persen tervaksin. Jadi masing-masing wiliyah Bali harus 95 persen tervaksin," jelasnya.
Menurut data Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi Bali, ia memaparkan rekap total kasus rabies di Provinsi Bali sampai 3 Mei 2019 yakni, Badung 4, Bangli 18, Buleleng 9, Gianyar 10, Jembrana 3, Karangasem 21, Klungkung 9 dan Denpasar dan Tabanan kosong.
Sedangkan data kasus rabies pada manusia di Provinsi Bali 2019 yakni, Buleleng 2 orang dan Bangli 1 orang.
"Kalau data kasus rabies pada manusia tahun 2019, ada tiga orang meninggal akibat rabies, dua Buleleng dan satu di Bangli," ujarnya.(*)