Daur Ulang Bukan Satu-satunya Solusi, Robi Navicula Ajak Masyarakat Kurangi Penggunaan Plastik

Robi Navicula bersama KPS Bali mengadakan konferensi pers "Membebaskan Bali dari Polusi Plastik, Kemajuan setelah Pelarangan Plastik Sekali Pakai

Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/M Firdian Sani
Robi Navicula bersama Komunitas Peduli Sampah Bali mengadakan konferensi pers terkait sampah plastik, di Kubu Kopi, jln. Hayam Wuruk, Denpasar, pada Sabtu (25/5/2019). 

Daur Ulang Bukan Satu-satunya Solusi, Robi Navicula Ajak Masyarakat Kurangi Penggunaan Plastik

Laporan Wartawan Tribun Bali, M Firdian Sani

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Robi Navicula bersama Komunitas Peduli Sampah (KPS) Bali mengadakan konferensi pers bertajuk "Membebaskan Bali dari Polusi Plastik, Kemajuan setelah Pelarangan Plastik Sekali Pakai", di Kubu Kopi, Jalan Hayam Wuruk, Sumertha Kelod Denpasar, Sabtu (25/5/2019).

Daur ulang dikatakan Robi bukan satu-satunya solusi dalam menangani masalah sampah plastik.

"Kita sepakat daur ulang merupakan salah satu solusi, tapi bukan satu-satunya solusi," kata Robi Navicula.

Ia mengatakan, kalau terus menganggap daur ulang sebagai solusi satu-satunya, masyarakat akan bebas menggunakan barang plastik karena menganggap semua plastik bisa didaur ulang.

"Tapi kenyataannya? Seberapa banyak sampah-sampah itu bisa didaur ulang? Sedikit kan?" tanya Robi.

"Kita harus sadar, daur ulang bukan satu-satunya solusi, kita harus mulai berpikir reduce, reuce, recycle. Reduce artinya sebelum dia itu menjadi sampah, kita kurangi pemakaiannya," katanya.

Baca: TRIBUN WIKI - 7 Tempat Cetak Foto di Denpasar Lengkap dengan Alamat dan Nomor Telepon

Baca: Ulama dan Umara Banyuwangi Serukan Jaga Kedamaian Pasca Pemilu 2019

Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat berpikir dua kali sebelum menggunakan sampah plastik sekali pakai.

Karena menurutnya sampah plastik bisa dicegah sebelum menjadi sampah.

"Barang yang paling dapat kita reduce adalah tas kresek, sedotan plastik, dan styrofoam," ucapnya.

Jika masyarakat bisa menerapkannya, tentu itu sikap positif yang diinginkan Pemerintah Provinsi Bali dalam mengurangi sampah plastik sebanyak 75 persen.

"Dan itu yang sebenarnya diinginkan Pemerintah Provinsi Bali dalam hal pengurangan sampah plastik," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan, sampah plastik khususnya yang sekali pakai dapat menjadi masalah besar bagi alam.

Sampah plastik dinilai sangat membahayakan ekosistem-ekosistem yang ada di bumi, khususnya makhluk hidup yang hidup di laut.

Baca: Lionel Messi Ternyata Masih Sakit Hati Mengenang Kekalahan Tragis dari Liverpool

Baca: Pelayanan IGD RSUP Sanglah Tetap Normal Selama Libur Hari Raya Idul Fitri

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved