Dokter Ini Tersesat 17 Hari di Hutan, Bertahan Hidup dengan Makan Buah Beri
Beberapa waktu lalu, berita mengenai perempuan yang tersesat di hutan selama dua pekan lebih dan ditemukan
TRIBUN-BALI.COM, HONOLULU - Beberapa waktu lalu, berita mengenai perempuan yang tersesat di hutan selama dua pekan lebih dan ditemukan selamat, memenuhi sejumlah halaman utama media di Amerika Serikat.
Amanda Eller, seorang dokter terapi fisik berusia 35 tahun, ditemukan dalam keadaan kurus karena kekurangan makanan.
Setelah menerima perawatan di rumah sakit, kini dia berbagi kisahnya selama berada di sebuah tempat yang dia tidak ketahui medannya.
Hal tersebut membuatnya tidak ingin berjalan lebih jauh lagi. Dengan kaki yang patah dan tanpa alas kaki, dia tidak yakin akan kembali.
Baca: Sebut Mirip Film India dengan Nada Membentak Saksi, Pengacara di PN Denpasar Ini Hampir Diusir Hakim
Baca: Taksi Online Wajib KTP Bali & Berplat DK, Kadishub Janjikan Penyusunan Pergub Selesai Dua Minggu
Wilayah yang dia tinggali selama 17 hari itu hanya tersedia sedikit makanan.
Diwartakan CNN, Senin (27/5/2019), Amanda pun hanya bisa pasarah pada kemungkinan paling mengerikan yaitu mati di sana.
"Saya tidak akan mengambil jalan keluar yang mudah. Meski itu berarti lebih banyak penderitaan bagi diri saya sendiri," katanya.
Dia berusaha menyemangati dirinya selama berada di hutan. Dia memetik buah beri dan jambu biji untuk dimakan.
Dia minum air hanya apabila air tersebut cukup jernih. Amanda khawatir air yang kotor akan membuatnya lebih sakit.
Baca: 2 Minggu Tersesat di Hutan, Wanita Ini Berurai Air Mata Ceritakan Melalui Hari Antara Hidup dan Mati
Baca: Jejak Langkah Mayjen (Purn) Kivlan Zein, Karir Cemerlang di Militer Kini Jadi Tersangka Kasus Makar
Perempuan tersebut juga merawat kulitnya yang terinfeksi. Terus berjalan tanpa sepatunya yang tersapu banjir ketika dia keringkan karena basah.
Saat mendengar suara helikopter pada Jumat (24/5/2019), Amanda merasa lega dan segera melambaikan tangan agar terlihat oleh tim penyelamat.
Seorang teman Amanda, Javier Cantellops, mengajak pencari lainnya untuk menemukan keberadaannya.
Mereka mengumpulkan donasi dan menyewa helikopter agar dapat mengakses hutan lebih dalam.
Berat badannya turun drastis sekitar 6,8 kg. Kaki kirinya menderita luka akibat infeksi.
Dokter akhirnya mempersilakan Amanda untuk keluar dari rumah sakit pada Sabtu malam.