Prof Suryani Dukung Instruksi Gubernur Soal Program KB Bali

Prof Suryani mendukung instruksi setop kampanye program KB 2 anak demi eksistensi penduduk Bali di masa depan

Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/ I Nyoman Mahayasa
Berbagai permainan dan pertunjukan seni ditampilkan oleh anak-anak dalam acara Rare Bali Festival 2 di Lapangan Lumintang, Denpasar, Sabtu (6/8/2016), untuk memperingati Hari Anak Nasional. Prof Suryani Dukung Instruksi Gubernur Soal Program KB Bali 

Prof Suryani Dukung Instruksi Gubernur Soal Program KB Bali

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Akademisi FK Universitas Udayana, Prof LK Suryani menanggapi instruksi Gubernur Bali terkait setop kampanye program KB 2 anak. 

Prof Suryani pun menyatakan mendukung instruksi tersebut demi eksistensi penduduk Bali di masa depan. 

"Saya merasa Pak Koster hebat berani menyatakan keluarga berencana itu mengurangi jumlah penduduk Bali," kata Prof Suryani saat dihubungi melalui sambungan seluler, Kamis (27/6/2019).

"Saya sangat bergembira bahwa apa yang kami lakukan di masyarakat dengan mencoba merangsek masyarakat Bali agar jangan berpikir dua anak akan terjadi genocide untuk masyarakat Bali dan sekarang. Saya kagum dengan Pak Koster yang berani menyatakan KB Bali 4 anak," tambah guru besar dalam bidang psikiatri ini. 

Baca: Viral Lagi, Penganiayaan Oleh Sekelompok Remaja Putri Kali ini di Bukit Lingga Klungkung

Baca: Jika Diperlukan, Tim Hukum Pasangan 01 Siap Mendampingi Pemerintahan Jokowi-Amin

Saat ditanyakan apakah instruksi tersebut tidak bertentangan dengan kampanye nasional.

Ia menyampaikan soal kampanye nasional tersebut silakan saja tetap berjalan.

Saat ditelusuri demografi Bali saat ini, setengah dari jumlah penduduk yang ada di Bali bukan merupakan orang Bali

Kemudian setiap orang diharuskan mempunyai dua anak dan setelah memiliki 2 anak itu banyak yang disuruh oleh dokter untuk digugurkan, seakan-akan mengajarkankan orang Bali menjadi pembunuh.

Baca: Duda Keren 2 Anak Ini Ungkap Alasannya Belum Juga Cari Jodoh, Marcelino Lefrandt Akui Begini

Baca: Yang Harus Diketahui Dari Putusan MK, Sejumlah Dalil Gugatan Tim Prabowo-Sandiaga Ditolak

Prof Suryani menceritakan dalam penelitiannya hampir sebagian besar dari perempuan Bali yang mengalami gangguan jiwa diminta keluarganya atau dirinya sendiri untuk menggugurkan janinnya. 

Dan ternyata janin yang telah digugurkan itu kemudian tidak akan menerima.

Prof Suryani berharap kebijakan yang dibuat Gubernur segera bisa terwujud.

Namun menurutnya yang terpenting adalah bagaimana mengajarkan orang Bali jangan sampai menggugurkan janin yang sudah ada di dunia. Karena itu merupakan suatu bahaya di masa depan. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved