Timun dan Keputihan, Apa Hubungannya?
ketika cairan yang keluar berwarna putih susu atau seperti tepung, kekuningan, kehijauan, atau bahkan disertai bercak darah disebut dengan keputihan
Penulis: Noviana Windri | Editor: Rizki Laelani
Timun dan Keputihan, Apa Hubungannya?
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Meski keputihan sebenarnya adalah hal yang normal dialami wanita.
Namun, pada kondisi tertentu keputihan tidak bisa dianggap menjadi hal yang normal.
Keputihan diwaspadai jika warna cairan yang keluar dari dalam organ kewanitaan berbeda dari biasanya.
Jika normal, cairan yang keluar akan berwarna bening layaknya putih telur yang belum dikocok.
Namun, ketika cairan yang keluar berwarna putih susu atau seperti tepung, kekuningan, kehijauan, atau bahkan disertai bercak darah disebut dengan keputihan abnormal.
Maka, harus segera dikonsultasikan kepada dokter spesialis.
• Truk Parkir di Baypass IB Mantra Makan Korban, Gigi, Kelingking Patah, Nyawa Sudewi Tak Tertolong
• Danton Gerak Jalan SMAN 4 Singaraja Jadi Korban Tabrak Lari, Usaha Kejar Pelaku Gagal
• 2 WNA Terduga Rampok Money Changer Melawan di Persidangan, Begini Penjelasan Penasihat Hukumnya
Dokter spesialis kandungan RSUD Wangaya, dr. AA Eka Wardani, S.pOG., M.Kes menjelaskan, faktor penyebab keputihan sangat beragam.
Namun, secara umum disebabkan oleh bakteri atau kuman.
"Harus selalu diingatkan, apapun yang keluar dari vagina harus bening. Kalau warnanya tidak bening berarti tidak normal," jelasnya.
Meski tidak berhubungan langsung, faktor lain penyebab keputihan yakni stres dan kelelahan.
• Aksi Koboi di Kuta, Acungkan Senpi dan Tembak Kelompok Pemuda Berujung Pengeroyokan
• Tiga Pencuri Kabel Telkom di Klungkung Tunggu Sidang, Begini Perkembangan Kasusnya
• Sudah Punah, 10 Kesenian Adat di Karangasem Akan Dihidupkan Kembali, Waiting list
"Faktor stres dan kecapekan secara langsung tidak berhubungan. Tetapi memang kondisi tertentu karena faktor hormonal pada masa subur, menjelang dan sesudah haid, capek, itu otomatis meningkatkan hormon wanita sehingga kecenderungan lendirnya meningkat," terangnya.
Eka Wardani tidak membenarkan jika konsumsi buah-buahan seperti mentimun menjadi penyebab keputihan muncul.
"Hanya mitos itu. Konsumsi mentimun seperti kepercayaan yang beredar di masyarakat juga sebenarnya secara langsung tidak berpengaruh dan tidak ada hubungannya dengan keputihan itu sendiri," tegasnya.
Keputihan abnormal tentunya memerlukan penanganan medis secara khusus dan tidak dianjurkan untuk melakukan pengobatan tanpa anjuran dokter.
