Judi di Arena Adu Anjing

Jaringan Terstruktur, Pertarungan 10 hingga 17 Partai

Undangan tarung anjing hanya masuk pada kalangan tertentu

Editor: Rizki Laelani

TRIBUN-BALI.COM DENPASAR - Anti Dog Fight Indonesia sebuah lembaga yang bermarkas di Jakarta mengatakan ada banyak daerah yang masih digunakan untuk tarung anjing.

Lokasi-lokasi yang digunakan seperti Bali, Jogjakarta, Jakarta, Jawa Tengah, dan daerah lainnya. "Tarung anjing ini dilakukan di tempat privat seperti di Bali misalnya bisa di vila," kata Aji Raga dari Anti Dog Fight Indonesia kepada Tribun Bali.

Undangan peserta hanya dikirim untuk kelangan terbatas atau anggota-anggota sendiri. Undangan awalnya hanya mencantumkan hari saja. "Untuk tanggal terus berubah setiap jam, kalau sampai jam 06.00 pagi tidak ada perubahan lagi, maka lokasi terakhir itulah yang dipakai," ulasnya.

Jaringan untuk pertarungan anjing kelas nasional ini sangat rapi dan terstruktur. "Kalau untuk lokasi di Bali biasanya arena tajen yang dipakai, ini untuk kelas regional, kalau kelas nasional di vila dan itu tertutup," ulasnya.

Untuk kelas lokal dari hasil temuan yang pernah didapatnya, uang yang berputar untuk kelas regional atau lokal satu provinsi mencapai Rp 100 hingga Rp 150 juta.

Pertarungan dilakukan sebanyak 10 hingga 17 partai. Ada partai eksibisi hingga partai utama.  Metode dalam tarung anjing dan penilaian yang digunakan untuk menentukan kalah menang adalah berdasarkan serangan dan pertahanan si anjing. Untuk satu kali pertarungan waktu yang dibutuhkan 15 menit.

"Misalnya ronde pertama harus bertahan, dia menunggu bagaimana dia bertahan saat diserang," terang Rangga. Untuk selanjutnya giliran anjing yang bertahan tadi harus menyerang. Namun ada juga metode tarung anjing bebas menyerang dan bertahan.  (hud/can)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved