EKSKLUSIF Tribun Bali
Orang Solo yang Jadi Bapaknya Warga Bali di Melbourne
Poedijono adalah warga Denpasar, Bali, asal Solo, Jawa Tengah. Ia sudah 40 tahun tinggal di Melbourne dan kerap menjadi orangtua asuh bagi
Tidak hanya anak-anak muda yang bernaung padanya. Sejak berpuluh tahun yang lalu, ia sudah menjadi sabahat sekaligus guru seniman maupun akademisi Bali yang kini memegang peranan penting. “Pak Dibia, Bandem, Raka Santri, dan dosen-dosen Udayana, semua sahabat saya. Jika mereka ke sini, rumah saya akan menjadi tempat persinggahan mereka,” ucapnya.
Energi Poedijono seakan tiada habisnya. Sore itu, saat saya mengobrol dengannya, ia beberapa kali melihat jam tangan, ternyata ingin memastikan ia tidak terlambat menjemput cucu-cucunya di sekolah. Setelahnya, ia juga harus pergi ke kantor Konsulat Jenderal RI untuk mengajar gamelan dan dalang selama dua jam.
Ia segera mengambil jaket hitam, kunci mobil, siap menempuh sekitar satu jam perjalanan menuju kota. “Saya masih kuat menyetir. Astungkara sampai sejauh ini sehat terus. Saya sudah menjadi permanen residen, agaknya memang akan terus di Melbourne karena anak cucu juga di sini. Biasanya setiap tahun pasti sempat pulang ke Bali,” tutupnya. (*)
