EKSKLUSIF Tribun Bali

Lembaga Pembiayaan Cegat yang Konsumen Nakal di Gilimanuk

Terkait hari raya, perusahaan finance tidak melarang nasabah kreditnya membawa kendaraan bermotor untuk mudik ke luar pulau.

Editor: Iman Suryanto
zoom-inlihat foto Lembaga Pembiayaan Cegat yang Konsumen Nakal di Gilimanuk
Tribun Bali/Masnurul Hidayat
Suasana di Pelabuhan Gilimanuk

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Lonjakan permohonan SIM diikuti oleh peningkatan penjualan kendaraan bermotor, termasuk penjualan secara kredit lewat perusahaan pembiayaan (finance).

Terkait hari raya, perusahaan finance tidak melarang nasabah kreditnya membawa kendaraan bermotor untuk mudik ke luar pulau.

“Kita tidak bisa membatasi orang yang ingin membawa motornya keluar pulau untuk mudik, mereka kan sudah membayar, itu hak mereka. Tapi kita sudah siapkan antisipasi untuk cegah masalah,” kata Dwi Tjahjono, Marketing Manager Federal Iinternational Finance (FIF) Jalan Gatot Subroto Timur, Denpasar, saat dihubungi Rabu (2/7) siang. Hal yang sama juga berlaku di Adira.

Namun, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti nasabah “menghilang” bersama kendaraan kreditannya yang belum lunas, perusahaan finance punya strategi.

“Kami memiliki antisipasi khusus untuk menghindari terjadinya hal seperti itu,” ucap Dwi tanpa merinci apa antisipasi khusus yang dimaksudnya.

Deputy Branch Manager Divisi Collection Adira Denpasar, Ketut Alit Wijaya, mengatakan, nasabah kredit kendaraan di tempatnya bisa saja membawa kendaraan mudik ke tempat asalnya di luar pulau. Untuk itu, Adira mensyaratkan nasabah bersangkutan harus tidak memiliki tunggakan.

“Boleh saja nasabah pulang kampung dengan kendaraan kreditannya, yang penting mereka tidak memiliki tunggakan,” ujarnya.

Sebagai antisipasi terhadap kemungkinan adanya nasabah “nakal”, Adira menempatkan petugasnya di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana. Petugas itu akan memantau jikalau di penyeberangan tersebut ada nasabah “nakal” yang akan membawa motor kreditannya ke luar Bali padahal kewajibannya belum dipenuhi.

“Hampir semua perusahaan finance menempatkan petugasnya di Gilimanuk, bekerjasama dengan petugas keamanan. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan jika ada nasabah yang masih menunggak pembayaran kredit motor, agar bayar terlebih dahulu sebelum pulang kampung,” jelas Alit.

Sejauh ini, lanjut Alit, nasabah Adira sudah banyak yang paham akan kewajibannya, sehingga kemungkinan adanya “kenakalan” seperti itu sangat kecil. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved