Lakalantas Ida Bagus Mantra

Haru, Nyanyian Sang Ibu Sadarkan Meta dari Koma

"Ia cantik sekali, kuat ya dik. Kamu pasti sembuh,"

Editor: Rizki Laelani
zoom-inlihat foto Haru, Nyanyian Sang Ibu Sadarkan Meta dari Koma
TRIBUN BALI/Eka Mita Suputra
SADAR - Kondisi Kadek Meta Adelia (2) yang sudah tersadar mendapatkan penanganan medis di IRD RSUP Sanglah, Rabu (11/2/2015).

Laporan Wartawan Ttribun Bali- Eka Mita Suputra

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Raut wajah bahagia mulai terlihat di wajah Ni Made Buntari (35).

Buntari tampak tersenyum saat menyaksikan keponakannya, Kadek Meta Adelia (2), akhirnya sudah mampu membuka mata dan melewati masa kritisnya di IRD RSUP Sanglah, Rabu (11/2/2015).

Buntari bersama empat saudara lainnya yang sudah sejak sehari sebelumnya (10/2/2015) menunggui Meta, merasa bersyukur atas membaiknya kondisi sang balita cantik tersebut.

"Saya lupa ia (Meta) sadar jam berapa, yang pasti saat dini hari. Ketika itu ibu dari Meta (Komang Yanti), menyanyikan lagu untuk Meta sambil mengelus-elus Meta, dan saat itulah Meta mulai sadar dan sempat menyebut kata 'mama'. Sentak saat itu ibu Meta langsung menangis terharu," ujarnya.

Dari pantauan, saat diperiksa oleh beberapa tim medis di IRD RSUP Sanglah, Meta sesekali tersadar dari tidurnya dan membuka matanya.

Namun belum dapat bergerak karena kaki kanannya masih dalam kondisi patah, dan masih harus dipasangi alat bantuan pernafasan.

"Ia cantik sekali, kuat ya dik. Kamu pasti sembuh," ujar salah satu dokter wanita berkewarganegaraan asing saat memeriksa kondisi Meta.

Berdasarkan keterangan beberapa tenaga medis, secara umum kondisi Meta sudah jauh membaik daripada hari sebelumnya. Namun masih perlu pantauan lebih lanjut untuk mengambil tindakan selanjutnya.

"Walau suhu tubuhnya sempat panas, perkembangan kondisi Meta bagus, tapi tetap kita pantau terutama terkait cedera kepala yang sempat diderita Meta," ujar salah satu tim medis di IRD Sanglah.

Meta kini menjadi harapan keluarga agar bisa sembuh, setelah mereka kehilangan I Wayan Mertayasa (35), ayah Meta yang meninggal saat kecelakaan maut.

Mertayasa sendiri sudah dikubur di Tohpati, Denpasar, Rabu (11/2/2015) pukul 16.00 Wita.

"Jenazah dari ayah Meta dibawa ke rumah duka di Tohpati pada dini hari, dan pemakaman dilakukan jam 4 sore. Sedangkan untuk kelanjutan kasus kecelakaan ini, pihak saudara lainnya sudah mengurusnya ke pihak kepolisian," tambah Buntari. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved