Eksekusi Mati Terpidana di Bali
Ancaman Boikot Australia, Superman Is Dead: Bali tidak butuh sampah!
Grup musik punk rock asal Bali "Superman Is Dead" (SID) mengomentari ancaman pemerintah Australia
Penulis: Iman Suryanto | Editor: Iman Suryanto
TRIBUN-BALI.COM - Grup musik punk rock asal Bali "Superman Is Dead" (SID) mengomentari ancaman pemerintah Australia untuk memboikot kunjungan wisata ke Bali terkait eksekusi mati dua gembong narkoba "Bali Nine", Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, yang kian dekat.
Melalui akun (fanpage) resmi Facebook-nya, Senin (16/2), SID yang digawangi Bobby Kool, Eka Rock, dan Jerinx menyebutkan,
"sebagai masyarakat Bali, kami tidak punya kecenderungan rasis terhadap siapa pun.Sama sekali tidak. Namun menurut kami, ide orang Australia yang akan memboikot Bali karena hukuman mati dua penyelundup narkotika asal Australia itu, adalah sikap yang berlebihan."
Akun Facebook SID itu melanjutkan "okelah, kami masih bisa mengerti jika Aussie (sebutan untuk warga Australia, red) menuntut keringanan hukuman, tapi sampai mengancam untuk boikot Bali? Mereka pikir Bali tidak bisa hidup tanpa Aussie? Idiot”
SID menuturkan keheranannya bagaimana Australia bisa berpikir Bali tak akan mampu bertahan tanpa turis dari negaranya.
"Yang ada malah kebalikannya,orang Australia yang tidak bisa hidup tanpa Bali. Mau kemana lagi mereka liburan murah/dekat dan disambut kehangatan khas masyarakat/budaya Bali?” tulis Jerinx dan kawan-kawan.
Disebutkan bahwa Bali juga dikunjungi oleh banyak wisatawan dari negara-negara selain Australia seperti Japan, China, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Selandia Baru dan semua negara tetangga di Asia. “Dan nyatanya, Bali bisa survive tanpa turisme Australia,” tulis SID dalam fanpage resminya itu.
SID menganggap pemerintah Australia sama sekali tak menyadari dengan kenyataan bahwa kebanyakan orang Bali sebenarnya muak melihat cara beberapa turis Australia yang tidak menghargai warga lokal dan kebudayaan Bali.
“Mereka pikir dirinya raja dan semua bisa dibeli dengan dollar. Hal itulah yang membuat mereka terlalu percaya diri dan menganggap hukum di Indonesia bisa dibengkokkan hanya dengan ancaman boikot Bali," tulis SID dalam akunnya.
"Yang perlu dan HARUS mereka ketahui, kelakuan sebagian warga mereka di Bali sangat meresahkan dan Bali tidak perlu turis-turis sampah seperti itu! Kami WNI ketika bertamu ke negara kalian, selalu mematuhi segala hukum yg berlaku di sana. Dan kalian juga seharusnya melakukan hal yang sama ketika bertamu ke Bali. Bali tidak butuh sampah! Tidak ada negara yg butuh sampah. RESPECT! THATS WHAT WE ALL NEED!," tulis SID.
Menanggapi tulisan tersebut, sejumlah Netizen memberikan komentarnya dengan berbagai pendapat.
@#Bruce Douglas
Saya dari Australia dan telah pergi ke Bali sejak saya 7yo , sekarang 46yo , sudah mungkin 30 kali ...... Saya setuju dengan komentar . Jika Anda melakukan kejahatan yang Anda lakukan waktu , menjadi hidup atau mati , lcuk buruk . Bahwa hukum Indonesia dan jika Anda tidak suka tidak pergi .
Saya menjadi sangat sangat marah pada banyak wisatawan yang tidak menghormati kedua Bali & budaya Indonesia . Kita tidak semua sama . I luv orang Anda dan budaya Anda . Saya selalu sangat marah ketika saya melihat orang-orang dari negara saya tidak menghormati budaya Anda & hukum dan siapa saja yang tidak menghormati salah satu dari mereka layak apa pun terjadi pada mereka . Luv dari Bruce : - )
@Jacob Toms "Always respect your hosts! or f*** off home!"