Gadget Style
Smartphone Bisa Lebih Murah dengan OS Hasil Open Source
Sekilas Tentang Teknologi Open Source
Penulis: Niken Wresthi KM | Editor: Rizki Laelani
Dikembangkan secara individu, ponsel yang bekerja pada sistem operasi (OS) berbasis open source seringkali harganya relatif terjangkau. Namun, pada dasarnya teknologi open source ini masih bersandar atau berbasis pada brand paten OS tertentu.
TRIBUN-BALI.COM - Seperti Windows atau Macintosh pada komputer, OS juga berperan sebagai otak berjalannya ponsel pintar.
Pertarungan sistem operasi antar produk ponsel pintar ternyata tak hanya dimiliki brand OS populer seperti Android, Blackberry OS maupun IOS bikinan Apple.
Adapula OS yang dikembangkan secara partikelir atau di luar kendali korporasi perancang OS tertentu.
"Ada yang namanya teknologi open source. OS yang dikembangkan melaui opens source ini, berarti tidak diproduksi langsung sama. Misalnya Android langsung, atau Apple langsung. Tapi masih diolah lagi sama pihak di luar korporasi itu," tutur Sales Supervisor brand ponsel pintar China Vivo, Joni, yang juga menerapkan OS berbasis open source yang dijuluki Funtouch.
Meski dikembangkan sendiri, namun pada dasarnya teknologi open source ini masih bersandar atau berbasis pada brand paten OS tertentu.
Pada Vivo, OS open source yang diaplikasikan berbasis pada Android versi 4.4 KitKat.
Keunggulan open source dibanding OS paten adalah banderol harga yang biasanya relatif terjangkau.
Sebab, OS tersebut telah berbagi nama hak paten. "Keuntungannya yah bisa lebih murah harganya. Misal Vivo yang pakai Funtouch berbasis Android. Katakanlah kita produksi sendiri OS-nya, tidak pakai tenaga ahlinya Android," papar Joni.
Biaya produksi yang lebih terjangkau ini, memungkinkan vendor tertentu mendongkrak kualitas pada spesifikasi lain pada ponsel pintar yang diproduksinya. Misal pada kemampuan kamera atau komponen lainnya.
Pada Vivo, berkat OS open source, pengguna ponsel pintar asal Negeri Tirai Bambu ini, bisa menikmati fitur lebih lengkap dengan harga relatif terjangkau.
Misal, kualitas gambar, kunci dan kamera yang dilengkapi sensor sentuhan, hingga bahan bodi dari piano yang lebih tahan goresan.
Keunggulan lain selain pada harga, OS open source juga lebih fleksibel, terutama bagi sang perakit. OS yang dikelola secara open source bisa melengkapi dirinya dengan fitur yang belum terdapat pada OS paten lain.
Saat ini, beberapa OS open source yang dikenal di Indonesia adalah Ubuntu, Funtouch, Firefox dan beberapa lainnya. (niken wresthi km)