LELAH Nantikan Bantuan Pemerintah, Warga Calo Tegalalang Gianyar Perbaiki Jalan Secara Swadaya!

TRIBUN-BALI.COM - Warga Banjar Adat Calo, Desa Tegalalang, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar lelah menantikan perbaikan jalan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar. Karena itu, merekapun memilih melakukan perbaikan jalan rusak parah, dengan cara swadaya. 

Material dan biaya perbaikan bersumber dari donasi masyarakat. Sementara pengerjaan dilakukan secara gotong royong.

Berdasarkan data diterima Tribun Bali, Minggu (16/11), jalan yang diperbaiki ini merupakan  jalan utama di Banjar Adat Calo yang menghubungkan jalan menuju Kawasan Wisata Kedisan, Tegalalang. Jalan yang merupakan jalur utama sebagai pusat perekonomian warga ini telah lama mengalami kerusakan.

Karena itu, masyarakat memilih bergotong royong melakukan perbaikan dengan menggunakan peralatan seadanya. Perbaikan ini dilakukan karena warga merasa pemerintah tidak melakukan apa pun untuk memperbaiki jalan tersebut.

Baca juga: 2 CRUISE Mewah Sandar Bersamaan di Pelabuhan Benoa, Total 51 Sudah Sandar Hingga November 2025

Baca juga: PETINJU Darmawan Club Raih Gelar WBC Asia Silver Super Flyweight, Forlan Agresif TKO Lawan Thailand

Kelian Banjar Adat Calo, I Wayan Tagel Wirta mengatakan bahwa perbaikan terakhir di jalan desa ini telah dilakukan pada tahun 2004 silam. Sedangkan kondisinya telah rusak parah selama bertahun-tahun.

Pihaknya pun telah mengajukan perbaikan, namun hingga saat ini, bantuan perbaikan tak kunjung ada kabar. Bahkan ia menyebutkan, selama ini program pemerintah khususnya Pemkab Gianyar tidak pernah menyentuh Banjar Adat Calo.

“Jalan ini merupakan akses utama warga kami, akses ke desa tetangga maupun akses ekonomi. Sudah lama sekali jalan ini tidak diperbaiki. Kami selaku masyarakat yang membutuhkan fasilitas ini, kami mengadakan donasi,” ujarnya.

Adapun donasi yang terkumpul, selain berupa uang, beberapa juga donasi material seperti semen maupun pasir.

“Kami sangat kawatir, kenapa jalan yang dibutuhkan masyarakat, justru tidak diperhatikan pemerintah terkait. Kami sangat berharap pemerintah memperhatikan kami, warga Banjar Calo, karena kami tidak pernah tersentuh program-program Pemerintah Kabupaten Gianyar,” ujarnya. 

Ia pun memberikan contoh lain terkait tak pernah menikmati program Pemkab Gianyar. “Kami juga waktu ini menggelar Ngaben Massal, kami ajukan permohonan, proposal sudah masuk, tetapi tidak ada realisasinya,” ungkapnya. 

“Saya mau menanyakan, kalau memang itu program Pemkab Gianyar pasti kami dapatkan. Prosedur sudah kami jalankan, kenapa tidak ada realisasinya. Saya merasa kecewa selaku kelian adat,” tegasnya. (weg)