Bali Paradise
Nikmati Kesegaran Es Rujak Bir di Warung Sai Laqu Tanjung Bungkak
Cukup jarang ditemui di area Denpasar, minuman segar ini yang merupakan khas Buleleng bisa ditemui di Warung Sai Laqu
Penulis: Cisilia Agustina. S | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Di siang hari yang panas menuju sore hari, minuman ini dapat menjadi pilihan bagi mereka yang ingin nongkrong santai bersama teman, kerabat maupun keluarga.
“Mirip Es Kelapa Muda, tetapi untuk airnya menggunakan air bumbu rujak. Jadi rasanya nano-nano, asam, manis, pedas,” tambah Agus.
Selain Es Rujak Bir, beberapa menu lainnya juga cukup menjadi favorit para pengunjung di Sai Laqu.
Antara lain, Tipat Kuah, Bubur Campur, dan Nasi Campur Jukut Undis.
Ada juga menu tradisional lainnya, seperti tipat cantok, aneka rujak dan jaja Bali campur turut disuguhkan.
Namun, untuk menu-menu tradisional ini disajikan hanya hingga pukul 18.00 Wita.
Sementara setelah pukul 18.00 Wita, yakni memasuki waktu makan malam, Warung Sai Laqu menawarkan menu lainnya.
Seperti Nasi Goreng, Rawon, Mi Goreng, Lalapan, Gado-gado dan makanan umum lainnya.
“Sayangnya untuk kuliner tradisionalnya tidak sampai malam. Jadi kalau ke sini lewat dari jam 18.00 Wita, sudah tidak bisa pesan lagi,” ujar Sutrisni.
Untuk hal tersebut, Sai Laqu pun punya alasan tersendiri mengapa sajian tradisional ini dibatasi waktu penyajiannya.
Menurut Agus, ini untuk menjaga kualitas dan cita rasa dari makanan itu. Kalau dibiarkan terlalu lama hingga malam, sudah kurang bagus untuk disajikan.
Kenalkan Kopi Banyuatis Khas Singaraja
Sebelum berkembang ke ranah kuliner seperti saat ini, awalnya Sai Laqu hadir sebagi sebuah coffee shop.
Sebagai kedai kopi, tempat ini menawarkan Kopi Banyuatis, yang merupakan biji kopi lokal yang khas dan didatangkan langsung dari dataran tinggi Buleleng.