Anggaran Toilet Umum di Denpasar Tak Setera Kebersihannya
Menurut Yudi Dananjaya, pengelola toilet diwajibkan menyetor retribusi ke UPT sebesar Rp 300 ribu per bulan.
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Anggaran perawatan toilet umum di tempat-tempat publik yang dimiliki pemerintah, khususnya di Kota Denpasar, ternyata mencapai ratusan juta dalam setahun.
Pendapatan dari pungutan tarif toilet juga cukup besar.
Namun demikian, anggaran plus pendapatan yang cukup besar itu berbanding terbalik dengan fasilitas toilet dan tingkat kebersihannya, yang pada umumnya masih memprihatinkan.
Pantauan Tribun Bali selama sepekan lalu terhadap toilet-toilet umum di lima lokasi di Denpasar menunjukkan bahwa kondisinya rata-rata jorok, dan perawatan kebersihannya kurang diperhatikan.
Lima lokasi yang toilet umumnya dipantau Tribun Bali itu adalah Lapangan Niti Mandala Renon (biasa disebut Lapangan Renon) Denpasar, Taman Kota Lumintang, Art Centre, Terminal Ubung dan Pasar Kreneng.
“Kondisinya kotor, dan kadang berbau. Tapi mau bagaimana lagi. Masak menahan kencing sampai di rumah. Semestinya tarif toilet yang mahal itu sebanding dengan kebersihan fasilitasnya,” kata seorang pengguna toilet di sisi barat Lapangan Renon, Made Suartana, kepada Tribun Bali.
“Aduh, baunya menyengat sekali di dalam. Padahal, karena sekarang ada PKB (Pesta Kesenian Bali), pasti setiap detik ada saja yang masuk menggunakan toilet ini. Karena tak ada petugas yang setiap saat membersihkan, ya jadi jorok begini,” kata Ida Bagus Sumantra, pria asal Mengwi, Badung, mengenai toilet di Art Centre Jalan Nusa Indah Denpasar, Sabtu (27/6/2015) lalu.
Rata-rata, pengguna toilet umum menyesalkan bahwa mereka sudah keluarkan duit untuk bayar toilet, namun fasilitas dan layanan toilet memprihatinkan.
Di Lapangan Renon, tarif buang air kecil sebesar Rp 3.000 per orang sekali pakai, dan buang air besar (BAB) Rp 4.000.
Itu berlaku di toilet sisi barat Lapangan Renon.
Di toilet sisi timur, tarifnya berbeda, yakni Rp 2.000 untuk kencing dan Rp 3.000 untuk BAB.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bajra Sandhi, Ida Bagus Yudi Dananjaya, terlihat kaget ketika diberitahu tentang besaran tarif penggunaan di toilet Lapangan Renon.
Toilet-toilet di Lapangan Renon itu dibawahi UPT Bajra Sandhi.
Menurut Yudi Dananjaya, pengelola toilet memang diberi tanggung jawab untuk menjaga kebersihan toilet.
Artinya, tidak ada anggaran dari UPT untuk biaya kebersihan toilet sehari-hari.