Semua Umat Datang Meditasi di Pura Malen di Lereng Gunung Batukaru
Berjalan sekitar 100 meter, akan terlihat sebuah patung Dewa Siwa yang sedang duduk dengan tinggi sekitar 10 meter.
Penulis: I Made Argawa | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Kepada Tribun Bali, Kamis lalu, Sutarjana mengatakan pendirian patung itu dilakukan karena dirinya menerima wangsit serta menemukan arca Siwa duduk di tempat tersebut.
“Saat melakukan meditasi di tempat itu saya mendapatkan wangsit jika di sana adalah tempat pemoksaan (kembali menyatu dengan Tuhan menurut ajaran Agama Hindu) seorang pertapa asal Pulau Jawa. Namanya saya tidak tahu. Selain itu juga saya temukan sebuah arca Siwa,” papar Sutarja yang sejak awal 90’an mengaku telah menekuni meditasi.
Pria yang mengenakan busana serba putih itu menjelaskan, patung Siwa itu kerap dikunjungi oleh masyarakat yang akan melakukan meditasi.
Tidak hanya dari Bali, tapi juga luar Bali.
Bahkan warga negara asing (WNA) juga sering datang untuk meditasi.
“Bahkan politisi pun ada, apalagi saat Pemilu Legislatif yang lalu (2014) banyak calon yang datang ke sini. Selain itu dari pengunjung yang beragama Kristen, Islam, Budha juga sering datang,” ujarnya.
Tapi, Sutarjana lebih senang jika yang datang ke sana adalah orang yang ingin meditasi atau untuk sembahyang, bukan sekadar datang untuk memohon sesuatu.
“Jika yang datang politisi saya kurang sreg untuk membantu mengantarkan sembahyang,” jelasnya yang juga menjadi pemangku di patung Siwa itu.
Di belakang patung Siwa itu juga terdapat patung pertapa serta patung dewi.
“Di patung pertapa itulah saya menemukan arca Siwa,” aku Sutarjana.
Suasana yang tenang dan pemandangan hijau yang masih alami memang memberikan kesan tersendiri ketika mengunjungi patung Siwa di lereng Gunung Batukaru itu.
“Sama seperti Gunung Kailash, makanya dibangun patung Siwa,” tambah Sutarja.
Kailash adalah gunung yang terletak di wilayah Tibet dengan tinggi 6.638 meter.
Gunung ini berkaitan erat dengan empat kepercayaan besar di Asia Selatan, yaitu Buddha, Hindu, Jainisme, dan Bonpo.
Oleh pemeluk agama Hindu, Gunung Kailash dipercaya sebagai tempat tinggal Siwa.
Sutarjana berharap, sekitar kawasan patung Siwa dan Pura Malen tetap terjaga seperti saat ini.
Jika ada penambahan, Sutarjana hanya membangun dua tempat untuk meditasi.
“Jangan sampai jadi komersil, jika bisa tetap seperti ini dan hanya ada penambahan tempat meditasi bukan sarana wisata. Itu sesuai permintaan 'penunggu' di sini,” ungkapnya. (*)