Bendungan Gerokgak Menyusut Hingga 1 Meter
Tanah-tanah bebatuan yang ketika musim penghujan berisi air, kini hanya ditumbuhi rumput ilalang.
Penulis: Lugas Wicaksono | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Lugas Wicaksono
Sisi barat bendungan Gerokgak, Buleleng yang mengering sejak datang musim kemarau.
Sebab airnya tidak cukup bersih untuk minum dan memasak.
Selama ini untuk keperluan sehari-hari, warga biasa membeli air yang diambil dari sumber di Pura Taman, Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, empat kilometer (km) dari pemukiman mereka.
Satu jeriken air seharga Rp 1.000.
“Kalau untuk minum dan memasak kami biasa beli di Sanggalangit, di sana ada sumbernya di Pura Taman, airnya bersih. Biasa kami bawa pakai motor, setiap hari habis empat jeriken. Di sini ada juga yang jual, tapi harganya Rp 5.000,” katanya. (*)
Berita Terkait