Pura Khayangan Jagat Goa Giri Putri
Tangkil ke Pura Goa Giri Putri, Wajib Tahu 6 Tahap Persembahyangan Ini
“Di sini bisa dikatakan meminta SIM untuk berdagang karena karena banyak juga yang menghaturkan pejati memohon agar usahanya lancar,” jelasnya
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Putu Santiasa
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Setelah melewati pintu goa yang sempit, pemedek akan merasakan vibrasi yang luar biasa saat memasuki Pura Khayangan Jagat Goa Giri Putri di Nusa Penida, Klungkung, Bali.
Pemedek pun tak hanya sembahyang sekali, tapi enam kali.
(Baca Juga Berita Terkait: Pemedek Harus Merangkak Masuk Goa, Melatih Kesabaran di Goa Giri Putri)
Energi positif akan dirasakan bagi yang memiliki ilmu kebatinan.
Tahapan persembahyangan di Goa Giri Putri dimulai dengan menaiki puluhan anak tangga menuju tempat persembahyangan pertama yakni Pelinggih Ida Hyang Tri Purusa Lan Ganapati, yang merupakan akses satu-satunya untuk memasuki Goa Giri Putri.
Persembahyangan kedua dilaksanakan untuk menghaturkan sembah bhakti di Pelinggih Ida Hyang Wisnu dan Wasuki, serta terdapat pula lingga yoni yang melambangkan stana Dewa Siwa yang letaknya tidak jauh dari pelinggih utama.
Jero Mangku Nyoman Dunia menjelaskan, Dewa Wisnu merupakan Dewa Pemelihara dalam kepercayaan agama Hindu.
Sementara Hyang Naga Basuki salah satu manifestasi Hyang Widhi Wasa dengan sifat penolong, penyelamat, dan pemberkah kemakmuran, diwujudkan dalam bentuk naga bersisik emas berkilauan, penuh pernik mutiara, serta senantiasa berupaya tetap menjaga keseimbangan alam bawah (pertiwi) demi kesejahteraan umat manusia beserta makhluk lainnya.
Setelah itu dilanjutkan melakukan prosesi ketiga, keempat, dan kelima yang letaknya tidak jauh dari tempat persembahyangan kedua.
Ketiga tempat tersebut merupakan Linggih Ida Hyang Dewi Gangga (tempat melukat), Ida Hyang Giri Pati, dan Ida Hyang Giri Putri.
Pemedek diharuskan untuk melakukan penglukatan terlebih dahulu sebelum melakukan persembahyangan.
Penglukatan tersebut dimaksudkan untuk memohon kepada Dewi Gangga agar secara lahir batin terlepas dari hal-hal negatif.
Ketiga tempat ini dapat dikatakan terletak dalam satu kompleks, sebab letaknya berdekatan.
Saat melakukan persembahyangan di Pelinggih Ida Hyang Giri Pati tempat duduk yang disediakan berlapis marmer berwarna putih, sebab pada lantai dasarnya berupa kerikil hias yang selalu basah oleh basuhan air dan tirta yang berlimpah dari tetesan goa.