Melarat di Pulau Surga

Miris Lihat Sepatu Robek Anak Sekolah Kintamani, Ayo Bantu Sepatu Baru!

Bahkan, ada sepatunya yang sampai keluar bagian dalam tapi tetap dipakai ke sekolah.

Dok: komunitas anak alam
Siswa SD di Kintamani, Bangli, menerima sumbangan sepatu dan seragam baru dari donatur belum lama ini. Sepatu-sepatu siswa yang robek parah saat dipakai ke sekolah (kanan). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, AA Putu Santiasa

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sungguh terasa miris ketika Pendiri Komunitas Anak Alam, Pande Putu Setiawan, ST. MM, memperlihatkan foto-foto sepatu robek yang dikenakan siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) di Kintamani, Bangli, Bali.

Bahkan, ada sepatunya yang sampai keluar bagian dalam tapi tetap dipakai ke sekolah.

Untuk membantu para siswa tak mampu tersebut, Komunitas Anak Alam mengajak seluruh lapisan masyarakat menyisihkan uangnya kemudian membeli sepatu baru untuk disumbangkan kepada adik-adik SD yang membutuhkan.

Kegiatan sosial ini dirangkaikan untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober.

Menurut Pande, temanya adalah semangat Pancasila dalam mengamalkan sila kelima yakni “Keadilan Sosial Bagi Seluru Rakyat Indonesia”.

Pande menjelaskan, masyarakat yang kurang mampu di Bali masih banyak, yang kemudian berimbas kepada masih banyaknya anak-anak Bali yang belum menuntaskan pendidikan selama sembilan tahun.

“Di beberapa desa di Kintamani masih banyak anak yang tidak menyelesaikan pendidikannya selama sembilan tahun. Kami ingin menyebarkan semangat agar semakin banyak orang yang peduli,” jelasnya kepada Tribun Bali, Rabu (23/9/2015).

Kegiatan sosial ini menyasar anak-anak SD di Kayupadi dan Binyan Kintamani.

Sumbangan yang dibutuhkan adalah sepatu baru, tas baru, seragam SD baru, buku tulis, dan peralatan tulis.

Tapi jika tidak bisa menyumbangkan barang, masyarakat dapat datang dan ikut mengajar serta bermain pada hari kegiatan berlangsung yakni pada 4 Oktober 2015.

“Sumbangan akan dikirimkan ke SDN 8 Songan di Kayupadi dan SDN 2 Buahan di Binyan, kedua sekolah ini terletak di lokasi cukup terpencil di perbukitan dan melewati hutan,” urai Pande, yang mendirikan Komunitas Anak Alam sejak enam tahun lalu.

Sumbangan sepatu dan seragam baru diharapkan mampu menyemangati anak-anak SD di daerah terpencil agar tetap selalu belajar dan sekolah.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved