Young Gen
Demi Mengabdi Untuk Masyarakat, MABA FISIP Unud Latihan Wirausaha di Desa
Kegiatan BOM ini lebih menekankan jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan yang dikemas dengan pengabdian masyarakat.
Laporan Wartawan Tribun Bali, Luh De Dwi Jayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Udayana mengadakan Bina Orientasi Mahasiswa (BOM) di Desa Siangan, Kecamatan Bitera, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (10/10/2015).
Lebih dari 100 mahasiswa baru yang tergabung dari enam jurusan, mengikuti kegiatan itu selama dua hari satu malam.
Mereka tampak mengenakan jaket berwarna merah marun, ciri khas FISIP Unud.
Peserta menaiki mobil yang disediakan oleh panitia menuju Desa Siangan pukul 06.30 Wita.
Mereka berhasil menempuh perjalanan satu jam dari kampus FISIP Unud di Jalan PB Sudirman sampai lokasi.
Muhammad Zaenal Arifin, Gubernur BEM FISIP, mengatakan kegiatan BOM yang dilakukan setelah Student Day FISIP ini bertujuan untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama pengabdian masyarakat.
“Kami melakukan persiapan sejak bulan Juli, mulai dari pembentukan panitia inti, rekruitmen panitia dan menyusun segala rencana kegiatan BOM,” tutur Zaenal Arifin ketika ditemui Tribun Bali di Sekretariat BEM FISIP.
Kegiatan BOM ini lebih menekankan jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan yang dikemas dengan pengabdian masyarakat.
“Peserta diberikan tugas untuk mendata informasi ke masyarakat, mulai dari keperluan kependudukan dan kesehatan,” ungkapnya.
Acara ini dilaksanakan dengan waktu singkat yaitu dua hari satu malam.
“Pelaksanaan BOM tahun ini sangat singkat sehingga panitia harus bekerja keras menyiapkan jadwal kegiatan yang begitu padat,” jelas Zaenal Arifin, mahasiswa semester tujuh Jurusan Sosiologi ini.
Berbagai kegiatan dilakukan seperti permainan kewirausahaan, acara pentas seni, malam keakraban dengan api unggun, dan perkenalan panitia.
Ni Putu Eka Wiratmini, wakil panitia BOM, mengatakan kegiatan yang paling seru adalah ketika permainan kewirausahaan.
“Apalagi saat hari pertama tentang permainan kewirausahaan. Peserta dibagi tiap kelompok ada 5 sampai 10 orang. Panitia memberinya uang Rp 50 ribu, kemudian disuruh ke pasar tanpa dikasi tau uang itu untuk apa,” tutur Wirat.
