Hari AIDS Sedunia

Wisnu Tak Khawatir Asuh Bayi ODHA

Merasa iba pada anak ini, seorang warga Denpasar bernama Wisnu berinisiatif untuk menjadikannya sebagai anak asuh.

Penulis: Cisilia Agustina. S | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Kompas.com
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - ARN, seorang bayi mungil yang baru saja menginjak usia satu tahun pada Agustus yang lalu.

Berstatus dibuang oleh keluarga semenjak lahir dan ibunya yang juga ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) telah meninggal, sempat membuat nasib anak ini tidak jelas di rumah sakit tempat ia dilahirkan.

Merasa iba pada anak ini, seorang warga Denpasar bernama Wisnu berinisiatif untuk menjadikannya sebagai anak asuh.

Ia memberi nama inisial ARN.

Saat usia ARN menginjak 6 bulan dan belum juga ada yang bertanggung jawab, saat itulah ia memutuskan membawa pulang ke rumah dan dirawat bersama sang istri yang juga berprofesi sebagai perawat di rumah sakit tempat ARN lahir.

“Nangis terus, dan sepertinya anak ini kesepian karena tidak ada yang mengunjungi dia di rumah sakit. Berdasarkan surat keterangan dari Dinas Sosial Provinsi Bali, anak ini statusnya terlantar,” ujar Wisnu kepada Tribun Bali, Selasa (1/12/2015).

Lahir dari seorang ibu yang juga ODHA, tidak membuat Wisnu bersama keluarganya kemudian takut atau berniat meninggalkan ARN.

Meskipun hingga saat ini ARN belum terdeteksi apakah ia juga terkena infeksi virus HIV/AIDS, namun keluarga Wisnu tetap memutuskan merawatnya.

Menurut Wisnu untuk pemeriksaan sendiri sudah dilakukan sebanyak 2 kali dari 3 kali yang harus dijalankan.

Yakni pada usia 0 lalu pada usia 6 bulan.

Untuk pemeriksaan terakhir apakah ia terinfeksi atau tidak akan dilakukan pada Februari 2016 mendatang saat usia 1,5 tahun.

"Semoga hasilnya negatif,” harapnya.

Namun seandainya hal yang paling buruk terjadi, yakni ternyata anak ini pun terinfeksi, ia tidak akan kemudian meninggalkan ARN dan ikut menelantarkan bocah ini.

“Tentu akan kami rawat terus. Anak ini kan sudah dibuang, dan sekarang sudah menjadi anak asuh kami, karena itu harus tetap diselamatkan,” ujar Wisnu, yang sudah terlanjur sayang dengan ARN.

Hingga saat ini, Wisnu tidak mengetahui secara pasti keluarga tersisa dari ARN.

Yang diperoleh dari Dinsos Provinsi Bali adalah almarhum ibu yang berasal dari Gianyar dan ayah dari Buleleng.

Selebihnya tidak ada keterangan lebih banyak mengenai latar belakang kelurarga ARN. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved