Bentrokan di Lapas Kerobokan
Aneh, Ada Jenglot di Dalam Sel Napi
Jenglot dipercaya memiliki kekuatan mistis dan memakan darah manusia.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Uploader bali
TRIBUN-BALI.COM-DENPASAR - Hasil pengeledahan di dalam Lapas Kerobokan yang dilakukan petugas gabungan Polri dan TNI menemukan hal-hal yang mengejutkan.
Tidak hanya narkoba dalam jumlah besar, dan ratusan senjata tajam tetapi juga makhluk aneh.
Kapolres Badung, AKBP Tony Binsar Marpaung, dan sejumlah petugas terlihat tak habis pikir dengan temuan barang-barang di dalam lapas, hasil dari sweeping pada Sabtu (19/12) mulai pukul 11.30 Wita hingga 15.30 Wita.
Salah-satu yang membuat para petugas, termasuk Tony, geleng-geleng kepala adalah ditemukannya jenglot di dalam sel napi.
“Semua blok di dalam lapas kami geledah, dan hasilnya sungguh di luar dugaan. Yang mengherankan, jenglot juga ditemukan di dalam sel,” kata Tony, Sabtu (19/12/2015).
(Apa Benar Petugas Lapas Ditekan agar Barang Terlarang Bisa Masuk?)
Jenglot adalah figur berbentuk mirip manusia yang berukuran kecil (sekitar 10-17 cm), berkulit gelap dengan tekstur kasar (seperti mumi), berwajah seperti tengkorak dan bertaring mencuat.
Jenglot memiliki rambut dan kuku yang panjang.
Jenglot ditemukan di beberapa wilayah di nusantara, misalnya Jawa, Kalimantan, dan Bali.
Jenglot dipercaya memiliki kekuatan mistis dan memakan darah manusia.
Konon, jenglot bisa untuk pesugihan atau mendatangkan kekayaan materi oleh orang yang memeliharanya, tetapi juga dapat mengundang bencana.
Dikatakan Tony, bersama barang-barang temuan lainnya seperti senjata api, senjata tajam dan narkoba, jenglot juga masuk dalam pendataan petugas dan kini diamankan di markas Polres Badung.
Belum ada keterangan untuk apa jenglot dibawa oleh penghuni lapas.
Jika untuk pesugihan, masih tanda tanya siapa yang jadi mangsa jenglot di dalam lapas karena secara prosedur penghuni tidak boleh membawa uang.
Namun demikian, dalam sweeping di Lapas Kerobokan, Sabtu (19/12/2015), petugas juga menemukan tiga buku tabungan.
Beredar kabar bahwa buku itu berisi rekening bernilai ratusan juta bahkan miliaran rupiah.
“Saya belum tahu isi buku tabungannya,” kata Tony singkat.
Menurut Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Hukum dan HAM Bali, Nyoman Putra Surya, kapasitas Lapas Kerobokan semestinya hanya untuk menampung 360 orang.
Namun, saat ini ada 1100 penghuni napi dan tahanan atau lebih 3 kali lipat dari kapasitas semestinya.
Karena sudah sangat kelebihan penghuni itulah, Nyoman Putra Surya beralasan jumlah petugas lapas pun tak bisa mengimbanginya.
Akibatnya, jangankan jenglot yang merupakan “barang sepele”, senjata api dan senjata tajam serta narkoba yang merupakan barang-barang sangat terlarang pun bisa lolos masuk ke dalam lapas.
“Lapas Kerobokan terbagi menjadi 12 blok, masing-masing blok berisi sekitar 100-an orang,” tutur Nyoman Putra Surya usai melakukan penggeledahan kemarin.
Jumlah pegawai lapas secara keseluruhan ada 140 orang yang terdiri dari pejabat struktural, staf dan petugas pengamanan.
Petugas pengamanan berjumlah 48 orang, staf pengamanan yang bertugas dalam hal pelaporan 50 orang.
“Setiap penjagaan ada satu regu, dan satu regu ada 14 orang.
Mereka mengawasi 1100 napi dan tahanan.
Padahal 14 orang ini dibagi lagi, bagian penjaga pintu depan sebanyak 2 orang, juga penjaga blok, dan tower.
Bisa dibayangkan satu petugas itu mengawasi 5 blok, sedangkan 5 blok berisi 500 orang,” ujarnya. (*)
Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:
Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali
Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali