Bentrokan di Lapas Kerobokan

Inilah Rincian Hasil Temuan Sweeping Di Lapas Kerobokan

Sebuah pohon ganja ditemukan juga di belakang Blok H, selain beberapa paket ganja dan sabu siap pakai.

TRIBUN BALI / GUNAWAN
Personel gabungan bersiap di depan Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali sebelum melakukan sweeping, Sabtu (19/12/2015) siang. 

Sebuah pohon ganja ditemukan juga di belakang Blok H, selain beberapa paket ganja dan sabu siap pakai.

“Kebetulan di situ banyak tanaman, yang beberapa diantaranya di dalam pot.

Lokasinya lumayan tersembunyi sehingga agak sulit dijangkau,” kata Tony.

Tentang kabar bahwa buku tabungan yang disita dari napi saat sweeping itu berisi rekening senilai ratusan hingga miliaran rupiah, Tony mengatakan pihaknya masih belum mengetahui karena barang-barang bukti masih sedang didata.

“Saya belum tahu isi buku tabungannya,” jawabnya singkat.

Muncul spekulasi bahwa buku tabungan itu terkait dengan hasil transaksi narkoba, kendati hal itu belum bisa dikonfirmasi.

Dalam sweeping, petugas juga meminta dilakukan pencopotan atribut-atribut ormas oleh penghuni di salah-satu blok.

"Sudah dibersihkan semua sejak Jumat (18/12) malam.Intinya (para napi) di dalam blok itu mau melepas setelah atribut di Blok C sudah dibersihkan.Saat ini di Blok C sudah bersih, sehingga yang di blok lain juga mau bersihkan," ujar seorang sumber di lapas.

Tony melanjutkan, meskipun ditemukan banyak barang-barang terlarang dan berbahaya di dalam lapas, sejauh ini belum ada pemeriksaan terhadap napi terkait temuan tersebut.

“Napi dan tahanan di sini banyak.Kita lakukan evakuasi dulu, kemudian kita data mereka, dan baru nanti pemeriksaan,” terang Tony.

Kepolisian belum bisa memastikan apakah tiga kali sweeping yang dilakukan di dalam lapas sudah menjamin bahwa di sana sudah steril dari barang-barang terlarang seperti sajam, senpi dan narkoba.

Namun, dari temuan-temuan selama penggeledahan, akhirnya disepakati setiap bulan akan dilakukan sweeping oleh aparat gabungan di Lapas Kerobokan.

Selama ini, sweeping lebih banyak dilakukan oleh petugas internal lapas sendiri.

Sweeping rutin oleh aparat gabungan perlu agar tidak sampai kecolongan seperti sekarang, dimana barang-barang terlarang terlanjur masuk dalam jumlah banyak. Ini jelas mencoreng Bali dan citra aparat keamanan di sini di mata internasional,” jelas Tony.

Kepolisian masih menyelidiki bagaimana barang-barang terlarang itu bisa masuk lapas, dan berasal dari mana. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved