Bentrokan di Lapas Kerobokan
Dua Ormas Besar di Bali Serahkan 120 Senjata Tajam ke Polresta Denpasar
"Saya harapkan sajam ini sudah diserahkan semua. Kalau tidak nanti Brimob sweeping lagi," ucap mantan Kabid Propam Polda Bali ini.
Penulis: Aloisius H Manggol | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sekitar 20 orang dari ormas Laskar Bali dan Baladika Bali mendatangi Polresta Denpasar di Jalan Gunung Sanghyang, Denpasar, Bali, Selasa (22/12/2015).
Mereka kompak datang untuk menyerahkan senjata tajam (sajam) secara sukarela.
Dalam kesempatan itu, kedua ormas menyerahkan total 120 sajam.
Mulai dari sabit, parang, samurai, tombak, pipa, pisau, rantai, hingga pipa besi dengan ujungnya berisi gear motor.

Kapolresta Denpasar Kombes AA Sudana (tengah) bersama perwakilan Laskar Bali dan Baladika usai penyerahan ratusan senjata tajam ke Polresta Denpasar, Selasa (22/12/2015). Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Kapolresta Denpasar, Kombes Anak Agung Sudana, memberikan apresiasi kepada kedua ormas tersebut karena dengan kesadaran menyerahkan sajam kepada kepolisian.
"Saya harapkan sajam ini sudah diserahkan semua. Kalau tidak nanti Brimob sweeping lagi," ucap mantan Kabid Propam Polda Bali ini.
Sudana mengatakan sajam tersebut akan dimusnahkan secepatnya oleh pihak kepolisian.
"Kita akan gurinda semua sajam itu," kata pria asal Puri Pemecutan ini.
Ia mengatakan penyerahan sajam itu sesuai dengan butir kesepakatan damai yang telah ditandatangani kedua ormas pasca bentrokan di Lapas Kerobokan dan Jalan Teuku Umar, Kamis (17/12/2015) lalu.
Ia berharap kesepakatan damai yang telah disepakati oleh kedua ormas dapat dituangkan secara kongkret.
Dengan demikian situasi yang kondusif dapat terus dijaga apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Kita sama-sama menjaga situasi yang kondusiflah," harapnya.
Sudana menegaskan kedua ormas harus mampu menciptakan rasa aman di wilayah Bali.
Apalagi sebagai destinasi pariwisata, aspek keamanan menjadi faktor yang sangat vital.
"Setelah bentrok kemarin, saya dapat informasi banyak yang membatalkan kunjungan ke Bali. Ini kan kita yang rugi," jelasnya di hadapan kedua pengurus dan anggota ormas.