Kepuh Angker Sejak Zaman Dang Hyang Dwijendra Ini Dijaga Ancangan Macan Gading

Pohon yang diperkirakan usianya sudah mencapai ratusan tahun dipercaya dijaga sesosok Ancangan Macan Gading.

Penulis: I Gede Jaka Santhosa | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/I Gede Jaka Santhosa
Seorang warga tampak melintas di pohon kepuh di Banjar Pekraman Beratan, Desa Pekraman Yeh Kuning, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Selasa (29/12/2015). 

Bagi warga setempat, pohon kepuh dengan tinggi sekitar 75 meter lebih dan diameter sekitar 7 meter ini dipercaya sebagai pohon yang angker.

Namun, dirinya yang sudah ngaturang ngayah sejak tahun 2013 lalu, pohon ini memberi aura positif yang mampu menyejukkan hati setiap warga yang mau menghaturkan persembahyangan.

Terbukti, kini pohon kepuh ini sudah sering dikunjungi para pemedek yang juga berasal dari luar Kabupaten Jembrana.

Pemedek ini biasanya ramai tangkil pada hari purnama, tilem, dan puncaknya pada sasih purnama kapat.

“Kalau kami meyakini pohon ini di-stanai Bhatara Siwa-Budha. Jadi yang di sebelah utaranya itu Budha atau ibu dan yang di bawah pohonnya itu Siwa atau Bapak atau lingga yoni,” bebernya.

“Bagi pemedek di sini, mereka percaya kepuh ini dijaga Ancangan Macan Gading. Bahkan orang dulu sempat memakai pohon ini untuk bersemedi di ruang mirip goa kecil yang ada di bawahnya,” pungkas Sujana. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved