Bentrokan di Lapas Kerobokan

Ormas di Luar Bisa Menentukan Ketua Blok di Dalam Lapas

“Mereka yang berada di luar bahkan bisa menentukan ketua blok (di dalam lapas). Jumlah petugas kami terbatas, jelas kami kewalahan."

Penulis: Aloisius H Manggol | Editor: Irma Yudistirani
Tribun Bali/I Dewa Made Satya Parama
Ratusan anggota ormas berkumpul di RSUP Sanglah setelah melihat kondisi anggotanya yang menjadi korban bentrokan Lapas Kerobokan, Kamis (17/12/2015) 

Dengan daya tampung Lapas Kerobokan hanya untuk sebanyak 332 narapidana (napi), sedangkan kini penghuninya sudah 972 napi, maka Lapas Kerobokan sudah mengalami kelebihan penghuni hampir 300 persen.

(96 Ormas Terdaftar di Bali, Setahun sekali Dapat Pembinaan dan Dana Rp 50 Juta)

“Lapas Kerobokan sudah over capacity. Satu ruang yang seharusnya untuk 2 orang, kini diisi 16 napi. Satu regu jaga lapas terdiri dari 13 orang, dan mereka harus mengawasi 972 napi, jelas tidak mungkin optimal. Apalagi, luas Lapas Kerobokan sekitar 4 hektar. Idealnya, satu regu penjaga keamanan berjumlah 25-30 orang,” jelas dia.

Selain itu, Lapas Kerobokan juga tak memiliki detektor metal atau X-Ray.

Sehingga sulit mendeteksi apakah pengunjung lapas membawa senjata tajam atau tidak.

Tiadanya detektor sinar X (X-Ray) untuk mendeteksi narkoba juga membuat masuknya narkoba ke dalam lapas sulit diendus sejak awal.

Ke depan, Kusbiyantoro berharap pihak kepolisian bisa membantu pengamanan di luar tembok lapas.

Kalau perlu dipasang personel Brimob di depan lapas.

“Kami akan siapkan posnya. Dengan begitu, untuk menghalau orang-orang dari luar, kita serahkan ke kepolisian,” katanya.

Sementara itu, Kapolda Bali, Inspektur Jenderal (Irjen) Sugeng Priyanto mengatakan pihaknya siap mendukung (back-up) pengamanan Lapas Kerobokan baik di luar maupun di dalam.

Bahkan, tandas kapolda, pihaknya siap jika petugas lapas membutuhkan dukungan untuk melakukan sweeping atau razia terhadap narapidana.

"Kami akan back-up tak hanya Lapas Kerobokan, tetapi juga lapas-lapas yang lain. Setiap minggu sweeping pun, kami juga siap membantu," tegas kapolda.

(Ketua DPRD Bali: Negara Kalah oleh Premanisme)

Kapolda menambahkan, pihaknya sudah melakukan penanganan kasus bentrokan dengan maksimal.

Yaitu dengan menetapkan 6 tersangka dalam insiden di dalam lapas, dan kini telah ditangani Polres Badung.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved