Hari Raya Imlek
Ini Berbagai Makna Pernak Pernik Imlek, Kertas Berlafal Fu untuk Rezeki
Kebiasaan lain yang diterapkan saat Imlek adalah tidak mengucapkan hal-hal buruk, misalnya sakit atau meninggal.
Penulis: Cisilia Agustina. S | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Konsulat Jenderal Tiongkok untuk Bali, Hu Yin Quan mengatakan, makna Tahun Baru Imlek bagi warga Tionghoa sama dengan berbagai perayaan agama lain, seperti Natal untuk kaum Nasrani, Idul Fitri untuk kaum Muslim, atau Galungan bagi masyarakat Hindu Bali.
“Intinya adalah berkumpul bersama keluarga dan merayakan kegembiraan. Mereka yang merantau akan pulang kampung untuk berkumpul kembali bersama keluarganya dan bersilaturahmi antar kerabat,” ujarnya.
(Loncat Sana Sini, Cermati Keuangan di Tahun Monyet Api !)
Yang membedakan adalah dari pernak-pernik yang dihadirkan.
(Hujan Menyambut Tahun Baru China, Berkah Kembali Diturunkan)
Tradisi dari negeri Tiongkok sendiri, di antaranya seperti membuat huruf Tiongkok di atas kertas dan menempelkannya di pintu sebagai lambang pengharapan.
Ada juga kertas berlafal fu yang ditempel di dinding yang diartikan sebagai rezeki dan kebahagiaan.
Kemudian mercon atau petasan yang dibakar, tujuannya untuk mengusir keburukan ke luar dari rumah.
“Keempat adalah berkunjung ke keluarga dan kerabat dengan membawa jeruk yang melambangkan kebahagiaan dan selamat. Lalu ada tradisi angpao dengan amplop merah yang diberikan orang yang lebih tua ke yang lebih muda, umumnya orangtua ke anak. Di Tiongkok anak-anak paling suka merayakan Imlek karena mereka mendapatkan angpao,” ujarnya.
Tradisi angpao di Macau dan Hongkong pun cukup berbeda.
Di dua daerah ini, angpao juga diberikan pada para pembantu sebagai ucapan terima kasih setelah bekerja selama satu tahun.
Kebiasaan lain yang diterapkan saat Imlek adalah tidak mengucapkan hal-hal buruk, misalnya sakit atau meninggal.
Untuk makanan sendiri, perayaan Imlek identik dengan penganan manis.
Namun ada perbedaan untuk Tiongkok Utara dan Selatan.
Di Tiongkok Utara, masyarakatnya mengonsumsi pangsit dan Selatan mengonsumsi ronde dengan rasa yang juga manis.