Gadai Fleksi dari Pegadaian Bunganya Lebih Murah Lho, Lihat Syaratnya di Sini!

Program ini juga ditujukan sebagai upaya penetrasi gadai kepada masyarakat untuk memenuhi target gadai dan omzet masing-masing cabang.

Tribun Bali/Ida Ayu Made Sadnyari
Nasabah melakukan transaksi di Pegadaian Wilayah VII Denpasar, belum lama ini. 

“Langkahnya mudah sekali, nasabah datang dengan KTP, barang jaminan dan kuitanasi pembelian barang jaminan itu atau BPKB. Lalu barang jaminan ditaksir harganya atau nilainya oleh penaksir dan kalau semua syarat sudah lengkap, uang pinjaman bisa diterima oleh nasabah baik secara tunai maupun transfer,” katanya.

Barang jaminan tersebut, diantaranya adalah emas batangan dan emas perhiasan, alat rumah tangga, alat pertanian, alat pertukangan, mesin jahit, sepeda gayung, alat nelayan, alat kantor, arloji, TV, LCD, Handphone, kamera, komputer, laptop, dan kendaraan bermotor.

“Biaya administrasi hanya 1 persen dari uang pinjaman dan dipungut pada saat pelunasan. Sedangkan ketentuan lainnya, tarif sewa modal atau bunga dihitung harian, jadi 5 hari pertama dikenai bunga fix 0,5 persen. Kemudian setelah hari keenam bunga per hari dikenakan sebesar 0,1 persen per hari,” katanya.

Kemudian, apabila nasabah tidak bisa melunasi pinjaman sesuai jangka waktu, maka dikenakan bunga berjalan sampai hutangnya dilunasi.

“Misalkan nasabah gadai 2 minggu, maka 5 hari pertama bunganya 5 persen, kemudian bunga berikutnya 0,1 persen. Setelah jatuh tempo, dia tidak melunasi, akan muncul denda yakni bunga 0,1 persen per hari dari uang pinjaman. Bunga 0,1 persen ini tetap berlanjut kalau dia telat bayar dari ketentuan akat kredit, sampai hutangnya dilunasi,” katanya.

Mariawan mengatakan, selain memudahkan nasabah pegadaian dalam transaksi gadai.

Program ini juga ditujukan sebagai upaya penetrasi gadai kepada masyarakat untuk memenuhi target gadai dan omzet masing-masing cabang.

Ia mengatakan target KCA untuk seluruh Bali tahun 2016, adalah 299.619 pcs barang jaminan dengan 176.550 nasabah. Target Outstanding loan KCA 2016, sebesar Rp 1,056 triliun dengan target uang pinjaman sebesar Rp 3,976 triliun.

“Kalau outstanding loan itu dana yang diharapkan mengendap atau belum ditebus, sedangkan uang pinjaman adalah total dari gadai,” imbuhnya.

Produk anyar ini juga diharapkan bisa mendongkrak target capaian Kredit Angsuran Sistem Fidusia (Kresida) dan Kredit Angsuran Sistem Gadai (Kreasi). (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved