Paus Sperma Terdampar di Klungkung

Sakit-sakitan dan Wajah Muncul Bentol, Warga Kembalikan Minyak Ikan Paus

Namun semenjak digunakan, warga tersebut malah sakit-sakitan, ada yang demam tidak turun-turun.

Tribun Bali/Rizal Fanany
Ratusan warga antusias melihat Paus Sperma yang sudah mati dan terdampar di Pantai Batu Tumpeng, Klungkung, Senin (14/3/2016). 

TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Pada Kajeng Kliwon, Senin (21/3/2016) lalu, pasangan Mangku Suwitra yang dikenal oleh warga sekitar sebagai jero mangku yang dapat mengobati berbagai penyakit niskala dan istrinya, Jero Mangku Istri Rastiti, dikenal sebagai pengiring yang kerap mendapatkan petunjuk secara niskala, mengalami kejadian di luar nalar.

Mereka mengaku mendapatkan pawisik.

(Percaya Tak Percaya, Paus Terdampar di Klungkung 'Pastu' Pengambil Bagian Tubuhnya)

Menurutnya, pawisik tersebut berasal dari ikan paus raksasa yang sebelumnya mati terdampar di Pantai Batu Tumpeng,

"Saat saya sedang pasupati penyengker dan tirta, kebetulan saat itu banyak krama dari luar daerah yang tangkil ke sanggah saya untuk bersembahyang. Namun, tiba-tiba saja istri saya kerauhan. Ia histeris, menangis, dan ingin dipapah ke layon Dalem Ped dan memberi petunjuk agar saya melakukan upacara pelebon alit di lokasi terdamparnya paus tersebut," ungkap Mangku Suwitra di kediamannya di Banjar Siku, Desa Kamasan, Klungkung, Bali, Jumat (24/3/2016)..

Mantan pegawai Pegadaian ini menceritakan, petunjuk yang diberikan melalui istrinya tersebut, meminta agar dirinya melakukan upakara pelebon alit dengan sarana banten sesorohan selem (hitam), dandanan, prasista duur mengala, sareng pejati.

"Ternyata beliau adalah Ratu Lingsir Sang Watu Renggong. Bahkan, ia sempat memberi pawisik akan memastu (mengutuk) siapa saja yang mengambil bagian tubuhnya seperti gigi, kulit, daging, dan siripnya," jelasnya.

Bahkan, secara kebetulan beberapa orang datang membawa minyak dan meminta bantuan kepada Jero Mangku Suwitra agar menghaturkan minyak tersebut kepada ikan paus yang telah terkubur.

Menurut pengakuan warga, mereka sempat mengambil bagian tubuh dari ikan paus tersebut seperti daging, gigi, dan kulit untuk dijadikan minyak.

Namun semenjak digunakan, warga tersebut malah sakit-sakitan, ada yang demam tidak turun-turun.

Bahkan ada warga yang kulit di wajahnya bermasalah seperti muncul bentol-bentol setelah menggunakan minyak dari bagian tubuh paus tersebut.

"Boleh percaya atau tidak, beberapa orang yang kemarin kebetulan datang saat acara pelebon alit ikan paus mengeluh mengalami masalah kesehatan setelah mereka menggunakan minyak dari bagian tubuh ikan paus. Mereka pun mengaku menyesal sudah mengambil bagian tubuh ikan paus tersebut. Mereka menghaturkan gurupiduka (minta maaf secara niskala) dan mengembalikan minyak tersebut ke kuburan ikan paus," terang Mangku Suwitra. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved