Ditetapkan Sebagai Pura Kahyangan Jagat, Mother Temple of Lombok Ini Terus Disempurnakan

Pura ini berjarak kurang lebih 150 km dari Pelabuhan Lembar, dan terletak di kaki Gunung Rinjani yang berketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut

Editor: Eviera Paramita Sandi
PURAMEDANGKAMULAN.WORDPRESS.COM
Upacara Karya Pujawali Lan Pedudusan Alit Melaspas Lan Mendem Pedagingan di Pura Penataran Agung Rinjani, Lombok, 29 Agustus 2015. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setelah ditetapkan sebagai salah satu Pura Kahyangan Jagat, Pura Penataran Agung Gunung Rinjani terus dikembangkan dan disempurnakan pembangunannya.

Masih butuh banyak biaya.

Pura Penataran Agung Rinjani ini adalah Mother Temple of Lombok atau pura induk, setara dengan dengan pura-pura besar lainnya di Indonesia seperti Pura Mandara Giri di Lumajang (Jawa Timur), dan Pura Besakih.

Rinjani, sebagaimana disebutkan dalam Purana Hyang Pasupati, juga memiliki hubungan erat dengan Gunung Semeru di Jawa dan Gunung Agung di Bali.

Rehab dan renovasi yang saat ini masih dilakukan sudah diawali sejak tahun 2012.

Pura ini berjarak kurang lebih 150 km dari Pelabuhan Lembar, dan terletak di kaki Gunung Rinjani yang berketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, tepatnya di Dusun Kebaloan, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pura ini dibangun pada tahun 1995, dan awalnya berbentuk bangunan sederhana.

Namun, dengan adanya donasi/punia dari umat Hindu, khususnya dari Bali, akhirnya sudah bisa dilakukan sejumlah renovasi.

Batu hitam dan ijuk untuk atap pura, misalnya, langsung didatangkan dari Bali.

Pura Penataran Agung Rinjani ini semula hanya menempati lahan seluas 15 are, karena status tanah sebelumnya masih gigih atau milik pemerintah.

Namun, pihak pemerintah kemudian memberikan bantuan lahan terhadap pura itu, sehingga kini luasnya menjadi 35 are.

Akses jalan menuju pura juga sudah diperbaiki oleh pemerintah setempat.

Listrik untuk penerangan dan persedian air juga sudah ada.

Kepada Tribun Bali, Jero Mangku Made Arta yang akrab disapa Jero Mangku Rinjani menjelaskan bahwa bangunan-bangunan di pura terdiri dari Padmasana, 2 Pengaruman, Padmatiga, Gedong Tirta, Gedong Simpen, dan gedong-gedong lainnya.

“Masih banyak yang perlu dilengkapi dan masih dalam proses pembangunan,” kata Jero Mangku Rinjani, Senin (18/4/2016), di Denpasar.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved