Tragis, Mariana Meninggal Setelah Bermain Seawalker di Tanjung Benoa

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, korban melakukan seawalker (berjalan di dasar laut menggunakan helm yang kedap air)

Penulis: Manik Priyo Prabowo | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Dwi S

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Niat hati berlibur dengan melihat keindahan laut di Bali, seorang wisatawan domestik (wsidom) meninggal dunia usai menikmati wahana seawalker di Tanjung Benoa, Badung, Bali, Senin (16/5/2016) sore.

Polisi saat ini tengah mendalami penyebab kematian wisdom bernama Mariana Hartati (41) asal Bekasi, Jawa Barat, itu.

(Kematian Wisatawan Usai Seawalker, Bendesa Adat Tanjung Benoa Kumpulkan Pengusaha Water Sport)

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, korban melakukan seawalker (berjalan di dasar laut menggunakan helm yang kedap air) di Basuka Water Sport sekitar pukul 13.30 Wita.

Setelah bermain sekitar 20 menit korban minta naik ke permukaan, lalu melepas helm dan mengaku dadanya sesak.

Setelah berada di darat, Mariana diberikan air minum.

Namun, setelah minum air mineral tersebut, korban mengalami muntah dan napasnya tersengal-sengal.

Mariana yang mulai kritis selanjutnya dilarikan ke RS Surya Husada Nusa Dua.

Setelah mendapat penanganan medis sekitar 15 menit, korban akhirnya meninggal dunia.

Pukul 17.00 Wita jenazah diterima oleh Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar.

Seorang teman korban mengaku kaget mendengar kejadian tersebut. "Saya tadi jalan-jalan, terus mendengar info kalau Mariana meninggal. Saya langsung ke sini untuk menengoknya" ujar seorang wanita yang mengaku teman korban.

Wanita yang enggan menyebutkan namanya itu menjelaskan, Mariana sudah memiliki keluarga dan dikaruniai dua orang anak.

"Sekarang tinggal di Bekasi bersama keluarganya," tuturnya.

Ia sudah lama tidak bertemu dengan korban karena kesibukannya sebagai pebisnis.

"Setahu saya, dia seorang pebisnis. Sering juga mendapatkan reward dari perusahaan seperti bank dan lain-lain," imbuhnya.

Semasa hidupnya, kata dia, korban dikenal baik dan suka bersosialisasi sehingga memiliki banyak teman.

"Dia baik orangnya, banyak sekali dia punya teman," cetusnya.

Korban yang berasal dari Kabupaten Bantul, Yogyakarta, itu sudah kurang lebih dua hari berada di Bali.

"Dia di Bali untuk liburan," tandasnya.

Teman lainnya yang menjadi saksi mata kejadian enggan berbicara kepada awak media dengan alasan takut keluarga korban tidak terima.

"Enggak saya tidak mau bicara, takut keluarganya tidak terima," ujar seorang pria yang tergesa-gesa menghindari awak media setelah memasuki ruang jenazah.

Kepala Bagian SMF Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit belum mendapatkan laporan terkait kejadian tersebut.

"Sejauh ini belum mendapatkan laporan terkait hal tersebut," ujar dr Alit saat dihubungi Tribun Bali.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Pol Air Polresta Denpasar, AKP Ketut Suparta, membenarkan ada wisatawan domestik yang meninggal saat beraktivitas air di Tanjung Benoa.

Namun, pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti apa penyabab kematian korban.

“Benar ada kejadian itu, dia main air bersama pemandunya, ketika di laut dia mendadak mau menepi. Tapi tiba-tiba dia sesak napas. Kita masih belum tahu penyebab kematiannya, harus diautopsi dan segala macam. Dari pihak rumah sakit juga masih belum tahu. Kita sekarang masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” kata Kasat Pol Air Polresta Denpasar, AKP Ketut Suparta, Senin (16/5/2016).

Sementara itu, Bendesa Adat Tanjung Benoa, I Made Wijaya, menyayangkan kasus meninggalnya wisatawan yang bermain seawalker tersebut.

Wijaya yang juga anggota Komisi D DPRD Kabupaten Badung meminta seluruh pengusaha water sport di wilayahnya mementingkan keamanan, kenyamanan, dan juga keselamatan wisatawan.

Dalam permainan seawalker, sangat pantang bagi wanita hamil dan orang punya gangguan pernapasan seperti sesak napas.

Diduga Mariana memiliki gangguan sesak napas namun ternyata dia tetap diperbolehkan melakukan seawalker. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved