Bule Pengemis di Bali
Benjamin Bukan yang Pertama, Ini Daftar Kasus Bule Jadi Gelandangan di Bali
Benjamin Holst, pria berkebangsaan Jerman ini menghebohkan warga Bali.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Yudistirani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Benjamin Holst, pria berkebangsaan Jerman ini menghebohkan warga Bali.
Pasalnya ia sudah dua minggu mengemis di Bali.
Modusnya, ia ‘memamerkan’ kaki kanannya yang bengkak akibat penyakit kaki gajah supaya dapat belas kasihan orang.
Hasil mengemisnya itu justru dipakai untuk foya-foya.
Bule Pengemis di Bali Belum Masuk Daftar Cekal
Diburu! Bule Pengemis di Bali Kabur ke Surabaya
Benjamin bukan orang pertama yang menggelandang di Bali.
Kasus bule yang menggelandang di Bali ini sudah berulang kali terungkap.
Sebelumnya, pada 8 Oktober 2015, pihak Keimigrasian Ngurah Rai Bali mengamankan seorang warga negara asing asal Mesir, Ashraff Mohamed Abdou Elborey, yang kedapatan menggelandang di Kuta, Bali.
Bule Mesir ini diamankan Satpol PP saat tinggal dan menetap di Halte Bus Sarbagita di depan Mall Bali Galeria.
Hasil pemeriksaan menunjukkan, Ashraff mengaku kehilangan semua dokumen terkait bukti kewarganegaraannya.
Tak diketahui persis bagaimana Ashraff bisa kehilangan seluruh dokumen identitasnya.
Selain mengemis dan menggelandang di Bali, ada juga warga negara asing yang nekat mencuri celana dalam di sebuah toko seni di Jalan Monkey Forest, Ubud, Gianyar, Jumat (22/4/2016) lalu.
Noah Perdue (31), bule Amerika Serikat itu ditangkap warga dan pecalang, saat hendak kabur dari toko.
Penyebabnya, bule berambut gondrong itu ketahuan mencuri sebuah celana dalam.
Saat dikejar warga, Noah sempat bersembunyi di salah satu bungalow terdekat di wilayah itu.
"Saya curiga. Tamu ini mengambil dua celana dalam, tapi saat hendak bayar di kasir ngakunya hanya satu. Setelah saya periksa tasnya, dia langsung kabur," kata pelayan toko, Kadek Setia, saat itu.
