Fast Boat Meledak di Padang Bai Bali

Gadis 12 Tahun Ini Pun Tewas dalam Ledakan Boat di Padang Bai Menuju Gili Trawangan

Dua orang dirawat intesif di antaranya, Jose Miguel Pena (26) asal Spanyol dan Laura Maria Zengaffinen (25) asal Swiss.

Tribun Bali/Rizal Fanany/Dwi S

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Jumlah korban meninggal akibat ledakan maut fast boat Gili Cat II di Perairan Padang Bai, Kecamatan Manggis, Karangasem, Bali, Kamis (15/9/2016) menjadi dua orang setelah WNA bernama Kathrin Zefferet (12) menghembuskan napas terakhirnya di RS Kasih Ibu Saba, Gianyar.

Kapolsek Blahbatuh, Kompol Nyoman Sumarajaya, mengatakan total ada tujuh korban kapal meledak dirujuk ke RS Kasih Ibu Saba.

(Gadis Asal Portugal Ini Ceritakan ‘Ngerinya’ Insiden Ledakan Boat di Padangbai)

Dari tujuh korban, satu orang dinyatakan tewas, yaitu Kathrin Zefferet.

Dua orang dirawat intesif di antaranya, Jose Miguel Pena (26) asal Spanyol dan Laura Maria Zengaffinen (25) asal Swiss.

Sementara tiga orang dipulangkan, di antaranya Florian Cina (28) asal Swiss, Amelie Pauline Charroin (29) dan Florian Didier Galli (29) asal Prancis.

Adapun Martina, dirujuk kembali ke RS Kasih Ibu Denpasar.

“Berdasarkan laporan yang masuk ke kami, tujuh korban dirujuk ke RS Kasih Ibu Saba. Dari tujuh tersebut, satu orang korban meninggal di rumah sakit,” ucap Sumarajaya.

Direktur RS Kasih Ibu Saba, Dr Ketut Sumiartha, membenarkan tujuh orang korban dirujuk ke sana, dan satu orang korban meninggal dunia.

Namun demikian, pihaknya belum bisa memberikan keterangan secara detail terkait luka atau keterangan medis para korban.

“Ada tujuh orang dirujuk ke sini, satu tewas. Kami masih melakukan penanganan, karena itu kami belum bisa memberikan rekam medis para korban. Tapi memang betul seorang korban, usia 12 tahun meninggal,” ucapnya.

Jenazah Kathrin kemudian dibawa ke forensik RSUP Sanglah pukul 18.05 Wita.

Berdasarkan hasil PL, Kathrin mengalami luka memar dan lecet di tangan, bahu, wajah, dan kaki kiri.

Terlihat dua kerabat korban yaitu seorang pria dan wanita datang melihat jenazah.

Kerabat wanita tampak menangis saat berbicara dengan seseorang di telepon.

Mereka pun pergi meninggalkan forensik tak lama kemudian. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved