Bangke Matah Dikubur di Klungkung Bali
Detik-Detik Dewa Aji Tapakan Akan Dikubur Hidup-Hidup, Suami Istri Bubuhkan Cap Jempol!
Dewa Aji Tapakan (55) mengaku telah mendapat restu dari sang istri, Desak Tapakan
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Aloisius H Manggol
Dewa Tapakan menceritakan, awal mula ia ngayah sebagai watangan bermula ketika ia mengalami sakit epilepsi atau ayan-ayanan sejak berusia 17 tahun.
11 tahun lalu ketika sedang tertidur, ia mendapat pawisik dan merasa didatangi oleh Ida Betara Ratu Mas Klungkung serta seekor ular naga.
Ketika itu, ia diminta untuk ngiring dan ngayah sebagai watangan atau layon setiap ada pertunjukan calonarang di Banjar Adat Getakan.
Pawisik secara niskala itu juga menyebutkan, jika Dewa Aji Tapakan harus siap dipendem atau dikubur ketika ngayah sebagai watangan atau layon saat pergelaran Calonarang ke-11 kalinya di Banjar Adat Getakan.
Saat itu pula ia menyanggupinya.
Ajaib, sejak saat itu sakit epilepsi yang pernah diderita Dewa Aji Tapakan tidak pernah lagi kumat.
“ Hingga saat itu, saya tidak lagi ayan-ayanan. Sampai sekarang pun saya sehat. Bagaimanapun saya harus lanjut ngayah,” ujar Dewa Aji tapakan.