Jembatan Cinta Nusa Lembongan Putus

Asal Usul Nama Jembatan Kuning dan Cinta di Nusa Penida

Jembatan penghubung antara Nusa Penida dan Nusa Ceningan, Klungkung, Bali, yang runtuh itu disebut sebagai Jembatan Kuning.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Irma Yudistirani
Tribun Bali/ Eka Mita Suputra
Jembatan Kuning penghubung Nusa Penida dan Nusa Ceningan, Klungkung, Bali sebelum roboh. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Jembatan penghubung antara Nusa Penida dan Nusa Ceningan, Klungkung, Bali, yang runtuh itu disebut sebagai Jembatan Kuning.

Mengapa dinamakan jembatan kuning?

Sebab sebagian besar bagian jembatan dicat kuning.

Sedangkan alas yang dilalui oleh para pelintas jembatan berupa papan-papan kayu.

Jembatan ini hanya bisa dilalui oleh sepeda motor.

Letak jembatan berada di arungan (selat sempit) yang memisahkan Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.

Lalu, kenapa jembatan tersebut juga sering disebut sebagai Jembatan Cinta?

Pamor Jembatan Kuning makin melejit, karena banyaknya wisatawan yang berfoto berpasangan di atas jembatan.

Bahkan tidak jarang digunakan sebagai tempat pengambilan foto prewedding.

Oleh karena, Jembatan Kuning kemudian dijuluki sebagai Jembatan Cinta.

Di kalangan turis asing, jembatan itu biasa disebut sebagai Yellow Bridge.

Setiap melewati jembatan tipe gantung ini, goyangan sangat terasa, sehingga warga harus berhati-hati, terutama yang mengendarai sepeda motor.

Sejak selesai dibangun di tahun 1994, jembatan ini telah beberapa kali mengalami perbaikan.

Pada malam hari, jembatan ini tampak indah karena dihiasi lampu-lampu.

Karena keindahannya, jembatan ini pun menjadi ikon wisata di Nusa Lembongan dan Ceningan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved